MAKASSAR — Masuknya nama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam struktur kepengurusan baru DPP Golkar periode 2018-2019 cukup mengejutkan. Terlepas dari itu, keberadaan SYL sejatinya memperkuat barisan pemenangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz). Selaku kader dan pengurus Golkar, SYL wajib hukumnya memenangkan NH-Aziz yang merupakan usungan Golkar pada Pilgub Sulsel.
Direktur Eksekutif Duta Politika Indonesia (DPI), Dedi Alamsyah Mannaroi, mengaku mulanya terkejut saat mengetahui nama SYL dipilih sebagai Ketua Bidang Kerawanan Sosial di bawah struktur Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Golkar. Namun, bila dicermati langkah sang ketua umum Airlangga Hartarto dinilai tepat dan merupakan bagian dari upaya pemenangan pada pilkada serentak 2018.
“Ini langkah tepat DPP Partai Golkar memasukkan nama SYL sebagai pengurus. Itu kan artinya SYL wajib memenangkan NH-Aziz pada Pilgub Sulsel yang notabene diusung Partai Golkar,” kata Dedi, saat dihubungi Senin, 22 Januari.
Pasca-terbitnya surat keputusan struktur kepengurusan DPP Golkar, SYL idealnya sudah mesti bekerja untuk NH-Aziz. Dedi menyebut sebagai politikus senior, SYL tidak perlu diajari terkait car berpolitik dan arti loyalitas. “SYL itu tipikal loyal dan patuh pada pimpinannya. Tentu akan malu jika beliau tak amanah dan tidak jalankan perintah pimpinannya,” ujar dia.
Dedi melanjutkan SYL harus realistis untuk kembali membangkitkan kejayaan Golkar, sebagaimana ia telah dibesarkan partai tersebut. Tidak bisa dipungkiri, Golkar memiliki jasa besar terhadap gubernur dua periode tersebut. “Golkar merupakan partai yang telah membesarkan namanya dan membentuk jiwanya dalam berpolitik,” tuturnya.
“Kalau soal posisi yang dipegangnya di Golkar, ya itu cocok untuk SYL. Apalagi Sulsel kan melaksanakan pilgub dan pasti rawan terjadi permasalahan sosial dan politik,” pungkas dia.(*)