MEDIA DUTA, SAMARINDA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) selama empat hari di Hotel Five Premiere, Samarinda.
Bimtek dilakukan 6-11 November 2024. Melibatkan para pejabat struktural dan fungsional dari berbagai divisi di lingkungan DPPKB Kutim.
DPPKB menggandeng Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda sebagai narasumber, menghadirkan para ahli berpengalaman guna membekali ASN dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek ini memiliki peran penting sebagai sarana evaluasi dan peningkatan motivasi bagi ASN di lingkungan DPPKB.
“Melalui bimtek ini, saya berharap teman-teman dapat lebih memacu progres kinerja, terutama dalam hal pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan. Anggaran yang diberikan oleh pemerintah melalui TAPD tahun 2025 nanti akan lebih besar, sehingga harapannya ASN di DPPKB bisa semakin optimal dalam melaksanakan tugasnya,” jelas Junaidi.
Bimtek ini juga dimaksudkan sebagai kelanjutan dari sejumlah pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, seperti Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), orientasi lapangan, dan penyusunan risk register.
Sementara, Kepala Puslatbang KDOD LAN, Muhammad Aswad, memberikan apresiasi atas upaya DPPKB Kutim dalam meningkatkan kompetensi ASN. Menurutnya, kemampuan ASN dalam menghadapi perubahan yang cepat menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas-tugas organisasi dengan lebih efektif.
“Menurut survei, sekitar 81 persen permasalahan organisasi dapat diatasi dengan peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan pengembangan,” ungkap Aswad.
Lebih lanjut, Aswad menekankan pentingnya implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Manajemen ASN, yang mengharuskan setiap ASN untuk terus mengembangkan kompetensinya. Mulai tahun 2025, pengembangan kompetensi ini bahkan akan menjadi bagian dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang wajib dipenuhi oleh setiap ASN.
“Saya berharap agar para peserta Bimtek ini tidak hanya meningkatkan kompetensi untuk pengembangan diri, tetapi juga memahami apa yang harus dilakukan di masa depan. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama membangun organisasi yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi daerah,” imbuh Aswad. (*)