Drama di Grup D Usai, Germapa dan LBR Bergandengan Tangan Tatap 8 Besar

PALOPO — Dua drama akhirnya terjawab sudah dalam laga pamungkas grup D turnamen Walikota Cup yang dihelat di Lapangan Gaspa, Sabtu sore 13 Juli 2019. Laga ini adalah laga hidup mati bagi penghuni grup D untuk dapat lolos ke babak 8 besar.

Bacaan Lainnya

Setelah berjibaku dengan seterunya masing-masing, drama pertama dibuat oleh Germapa FC yang menghempaskan Dangerakko dengan skor tipis 1-0, sedangkan drama kedua dibuat oleh Lintas Balandai Raya (LBR) yang berhasil menahan kepakan sayap si ‘burung buas’ Rajawali FC, dengan bermain  imbang 0-0.

Germapa Rontokkan Dangerakko 1-0

Dalam laga ini, Germapa FC meski mendominasi permainan di babak pertama, namun anak asuh Isvan Abidin dan Teves itu masih nihil gol sehingga babak pertama berjalan imbang 0-0.

Di babak kedua, Germapa yang melakukan sedikitnya 4 rotasi pemain, terlihat semakin padu.

Tercatat, ada 7 peluang terbuang sia-sia berkat kokohnya barisan pertahanan Dangerakko yang dikawal Hasriadi – Ardi dkk.

Sedangkan Dangerakko yang dimotori pemain lincah nomor punggung 14 Makhful, serangannya tak kalah tajam, juga berulang kali digagalkan oleh center bek Pian juga Randi, dkk.

Hingga pada menit 43, bermula dari kesalahan pemain belakang Dangerakko, bomber yang baru masuk, Aldi nomor punggung 21, yang lolos dari jebakan offside berhasil melewati Hamka (33), solo run-nya memperdaya kiper Rama, bola dishot keras dengan kaki kanan, mendatar meliuk, menghunjam memporak-porandakan gawang Dangerakko FC yang dijaga Rama, masuk dan gooooooool. 1-0.

Tertinggal 1-0, Dangerakko di babak kedua makin kesetanan. Umpan-umpan silang dan tiki taka yang diperagakan Risaldi, Hermawan dan Makhful sering merepotkan barisan pertahanan Germapa.

Hingga wasit Junaid meniup peluit panjangnya, Germapa pun dinyatakan lolos karena skor 1-0 tak juga berubah. Congratulasion!

Pedis, Rajawali Kuasai Lapangan Tengah Tapi Tersingkir Juga

Dalam drama berikutnya, yang dimainkan di partai kedua antara LBR dan Rajawali FC, berkesudahan kacamata 0-0.

Tim besutan Anton Samba itu gagal menaklukkan LBR untuk dapat melaju ke putaran 8 besar. Meski menguasai jalannya pertandingan dengan ball possesion 65% – 35% namun Dewi Fortuna mengantarkan anak asuhan Junaid untuk menemani Germapa FC di laga 8 besar.

Tercatat ada 9 peluang Rajawali yang nihil gol, begitupun dengan LBR, yang diinstruksikan untuk bertahan oleh sang Juru Taktik, namun Risal dkk belum bisa memecah kebuntuan akibat rapatnya Candra-Rahmat dkk dalam melakukan intercept.

Sebuah peluang emas didapatkan Rajawali oleh no punggung 8, headingnya di menit menit akhir babak kedua masih tipis diatas mistar Zainuddin.

Dan ketika wasit Rahmat Usman meniup peluit panjangnya, drama ini pun semakin menyesakkan dada kubu Rajawali FC.

Dengan kepala tegak, Rajawali terpaksa harus memberi jalan bagi LBR melangkah ke 8 Besar.

Pelatih 4 Kesebelasan Mengaku Puas dan Ihlas Menerima Drama ini

Coach Nathan, peracik Dangerakko kepada awak media usai laga hidup mati ini mengaku bangga disamping puas atas perjuangan maksimal anak asuhnya.

“Ya, apa boleh buat, harus kami akui jika Dewi Fortuna belum ada pada kami, tapi kami cukup puas, kami tetap akan support tim ini semoga ke depannya lebih baik lagi,” ucap Nathan.

Lain lagi manajer Germapa Isvan Abidin yang mengaku lega, karena teman-temannya bisa menang meski dengan skor tipis 1-0.

“Kami lega, cukup puas dan berterima kasih karena laga tadi mengangkat moral pemain untuk lebih bersemangat menghadapi laga berikutnya di 8 besar,” tukas Isvan.

Senada, coach Junaid (LBR FC) juga mengaku cukup puas, meski hanya torehan 1 poin ia dapatkan dari laga pamungkas ini.

“Anak-anak mengikuti instruksi kami dengan baik, kami memang hanya ingin bermain aman, dengan cara imbang 0-0 saja toh kami sudah lolos, tetapi kami juga instruksikan agar sesekali lakukan counter attack,” jelas Junaid.

Sementara itu, di laga keras ini, seorang pemain LBR yang kapten kesebelasan, Arif Junaid terpaksa harus keluar lapangan. Tackling kerasnya diganjar kartu merah, setelah sebelumnya, ia juga memperoleh kartu kuning dari wasit Rahmat Usman.

Coach, Rajawali FC Anton Samba dan sang Manajer, Sahar, juga mengaku puas dengan hasil imbang ini.

“Yah, namanya sepakbola, keberuntungan itu kadang datang, kadang pergi, tapi kami cukup puas, anak-anak kami, meski menguasai ball possesion namun belum rejeki dan berbuah gol, kami Ihlas dan bangga,” ucap juru taktik Rajawali FC yang mantan pemain Gaspa Palopo itu.

“Ke depan, dengan materi pemain lokal di Rajawali FC, kami ingin terus eksis dan memberi kontribusi bagi perkembangan sepakbola di kota Palopo, ini bukan akhir dari segalanya, kami akan datang lagi dan insya Allah dengan persiapan yang lebih baik,” tandas sang manajer yang juga Lurah Mancani itu.

Klasemen Akhir Grup D:

1. Germapa  3   2   0  1   (2-1)  6

2. LBR      3   1   2   0  (1-0)   5

3. Rajawali  2   1   1   1   (1-1)  4

4. Dangerakko  3   0   2   1   (0-2)  1

 

Jadwal 8 Besar Minggu (14/7) :

15.30 Graha Jannah Vs IPJ

17.00 Eksebisi KONI Luwu Vs KONI Palopo

(*)

Pos terkait