Dua Jam Orasi, Wakil Rakyat Tak Kunjung Temui Pendemo, Aksi Tolak 3 Periode Jokowi di Palopo Ricuh

MEDU-ONLINE, PALOPO | Aksi demo ribuan mahasiswa yang menamai gerakannya Laskar AMPERA atau Amanat Penderitaan Rakyat berlangsung ricuh di depan Kantor DPRD Kota Palopo.

Mereka menolak usulan melanggengkan kekuasaan presiden Jokowi yang disebut sarat pengaruh oligarki, Senin, 11 April 2022.

Sumber kericuhan diduga akibat mahasiswa yang sudah kurang lebih 2,5 jam melakukan orasi di depan gedung DPRD, namun tak ada satupun Wakil Rakyat mereka kalangan DPRD Palopo yang muncul menemui pengunjukrasa.

Akibatnya, kemarahan peserta aksi yang terprovokasi membuat terjadi lemparan batu ke dalam gedung wakil rakyat yang terletak di depan kawasan alun-alun kota, Lapangan Pancasila, Wara Palopo.

Sedikitnya, 3.500 Peserta aksi dari berbagai perguruan tinggi se-Kota Palopo yang berkumpul di depan gedung Wakil Rakyat menjadi geram dan tersulut emosinya.

Jenderal lapangan aksi nasional 114 di kota Palopo, Mustafa kewalahan mengatasi massa yang mulai terprovokasi.

akibatnya, aksi saling balas pun terjadi antara mahasiswa dengan pihak keamanan dengan menggunakan batu dan kayu.

Aparat Polres Palopo bersama personel gabungan sebanyak 750 orang melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai beringas.

Melansir Palopo Pos, salah seorang mahasiswa yakni Muhammad Rafli, dari kampus IAIN Palopo semester 2, diamankan oleh pihak kepolisian.

Rafli diamankan bersama barang bukti berupa batu besar yang diduga akan digunakan untuk melempar ke arah gedung DPRD.

Untuk proses lebih lanjut, Rafli diamankan oleh personil Polres Palopo.

Terkait aksi Aliansi Peduli Rakyat (Ampera), Jenderal Lapangan, Mustafa mengatakan jika pihaknya telah melakukan konsolidasi dan kajian dari kampus ke kampus. Kemudian puluhan organisasi kemahasiswaan (ormawa), Organisasi Kedaerahan (Organda) dan organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Protes publik terhadap kebijakan pemerintah tercermin dari hasil konsolidasi kami sejumlah 48 organisasi yang tergabung baik ormawa, organisasi kedaerahan maupun Ormas siap melakukan aksi protes,” ujar Mustapa, saat melakukan konsolidasi di pelataran rektorat Universitas Andi Djemma. hari Minggu (10/4) kemarin.

Berikut tuntutan AMPERA kota Palopo:

1. Tolak Penundaan Pemilu 2024 dan Jabatan Presiden Tiga Periode
2. Tolak Kenaikan BBM dan Bahan Pokok
3. Evaluasi Menteri Bermasalah di Kabinet Indonesia Maju
4. Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan Tolak UU Omnibuslaw
5. Tolak Pembangunan Infrastruktur IKN (Ibu Kota Negara)
6. Tuntaskan Pelanggaran HAM
7. Mendesak Pemerintah Penuhi Kebutuhan Pupuk Subsidi.

(*)

Pos terkait