MEDIA-DUTA PALOPO | Cendrana Saputra Martani (CSM) dalam kapasitasnya sebagai anggota EXCO PSSI Palopo menyoroti rencana revitalisasi kawasan olahraga atau sport centre Stadion La Galigo Palopo.
Saat menyaksikan laga final di perhelatan Liga Ramadhan di stadion yang menjadi “tanda mata” bupati Luwu saat itu sebelum era pemekaran, Abdullah Suara, CSM yang turut hadir merasa ikut terpanggil untuk ikut bicara soal stadion demi kepentingan kemajuan olahraga dan sarana olahraga yang ada di kota idaman ini, Senin 17 April 2023.
Menurut Cendrana, Pemerintah Kota sebelum melakukan desain dan perencanaan pembangunan baru stadion La Galigo, harusnya lebih banyak melibatkan Askot PSSI Palopo sebagai pihak yang nantinya akan menjadi bagian dari “pemakai” atau pengelola stadion.
“Leading sector stadion di manapun di Indonesia adalah PSSI, karena mereka lebih paham dan sudah terbiasa soal standar mutu serta layanan khususnya olahraga sepakbola di dalam dan luar stadion. Jadi sebaiknya PUPR sebagai wakil pemerintah juga mengajak teman-teman di Askot PSSI Palopo untuk diskusi dan sharing pengalaman, supaya ketika stadion sudah selesai tidak ada lagi masalah,” jelas Cendrana yang mengaku tidak dalam kapasitas sebagai Ketua Komisi II DPRD Palopo yang juga mitra PUPR, melainkan dalam kapasitasnya sebagai EXCO PSSI Palopo.
“Takutnya nanti, ketika dibangun banyak kekurangan, misalnya ruangan apa saja yang perlu ada dalam stadion, contoh ruang ganti pemain, ruangan khusus wasit serta kantor Askot PSSI Palopo itu tiga hal yang wajib, belum yang lain-lainnya seperti gudang bagi alat-alat penyimpanan barang, seperti mesin babat rumput, dan sebagainya,” sambungnya.
CSM menilai, kondisi ruangan dan fasilitas yang ada di Stadion Lagaligo saat ini masih sangat jauh dari kata “standard” jika dibandingkan dengan stadion lain di Indonesia dengan tipe C sesuai penggolongan stadion di kabupaten/kota menurut standard PSSI.
“Kita tidak usah dulu bicara standar FIFA karena anggarannya memang terbatas. Standar PSSI saja. Ruangan di Tribun di Stadion Lagaligo saat ini kalau saya amati, masih kurang layak. Selain banyak ruangan yang tidak lagi sesuai fungsi awalnya, fasilitasnya juga minim. Kamar Ganti Pemain misalnya harusnya dilengkapi shower dan ruangan khusus lainnya. Nah oleh sebab itu, hal-hal seperti kekurangan ini yang harusnya pihak Dinas PUPR Palopo melibatkan Askot PSSI Palopo,” terang legislator muda Partai Demokrat Palopo ini.
Selain itu, masalah penerangan lampu stadion dirasakan juga penting. Selain bisa untuk Soccer Night juga bisa disewakan untuk menambah PAD Kota Palopo.
“Pengadaan lampu ini juga penting, karena bisa dipakai untuk bermain bola di malam hari, sehingga bisa juga untuk Soccer Night, sehingga bisa dipersewakan yang akan menambah PAD kota Palopo, di kota-kota lain sudah banyak seperti itu. Apalagi Palopo rencananya akan maju sebagai tuan rumah Porda/Porprov 8-10 tahun kedepan misalnya, sehingga tentu kita harus bersiap mulai sekarang.”
Begitupun dengan aspek-aspek lainnya, yang menurut Cendrana, semua harus banyak-banyak melibatkan Pakar dan pihak Cabor yang paling banyak berinteraksi di stadion tersebut nantinya, yang tak lain dan tak bukan adalah Cabor sepak bola dalam hal ini tentu saja Askot PSSI Palopo, pungkas dia.