Forum Antarsekda di Sulsel Beraroma Luwu Utara

Makassar — Kepengurusan Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Komisariat Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan masa bakti 2018 – 2021, Kamis (20/7/2018) kemarin, resmi dikukuhkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Sekda Gowa, Muchlis, dikukuhkan sebagai Ketua Umum Forsesdasi Sulsel. Sementara Sekretaris Umum dipercayakan kepada Sekda Barru. Yang menarik, kepengurusan kali ini beraroma Luwu Utara. Pasalnya, dua pejabat Sekda, masing-masing Sekda Luwu Utara Abdul Mahfud, dan Sekda Barru Nasruddin AM, pernah satu panggung di pemerintahan daerah Luwu Utara.

Bersatunya Nasruddin dan Mahfud di posisi strategis sebagai Sekretaris dan Wakil Sekretaris tentu menjanjikan harapan besar terhadap eksistensi Forsesdasi Sulsel ke depan. Dua pamong senior ini dikenal memiliki karakter yang sama-sama tenang, dan memiliki sifat yang rendah hati. Kepercayaan dan amanah yang diberikan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Nasruddin tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum di era kepemimpinan Bupati Luthfi Andi Mutty. Sementara Mahfud, sebelum menduduki jabatan Sekda, pernah menjabat sebagai sebagai Kadis Pertanian di era Bupati Arifin Djunaidi. Kini, Nasruddin dan Mahfud bersatu dalam forum antarsekda, di mana forum ini adalah penggerak terbentuknya pemerintah daerah kelas dunia melalui gerakan one agency one innovation.

Terpilihnya Mahfud sebagai Wakil Sekretaris mendapat ucapan selamat dari para pejabat di Luwu Utara. Tidak tanggung-tanggung, ucapan selamat datang dari orang nomor satu, Bupati Indah Putri Indriani. “Selamat, pak Sekda,” tulis Indah di grup whatsApp PPID Setda. Setelah itu, mengalir ucapan yang sama dari pejabat lainnya, di antaranya Asisten II, Kadis Kominfo, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, Kabag Hukum, Kabag Ekonomi, dan Kabag Pemerintahan.

Sebelumnya, Kadis Kominfo, Arief R. Palallo, mengatakan, tugas utama dari forum antarsekda ini adalah untuk mendukung kelancaran keterbukaan pemerintah dalam menciptakan iklim yang kondusif guna mendorong pembentukan kebijakan publik berbasis bukti. “Forum antersekda ini hendaknya mendorong pembentukan otonomi birokrasi agar dapat independen dari pengaruh politik daerah,” ujar Arief. (LH/HMS)

Pos terkait