Gawat! Jembatan Kayu Penghubung Dua Kecamatan di Luwu Utara Terputus

LUWU UTARA — Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, ataupun penghubung jalan raya.

Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan kaki, pengendara sepeda motor. Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows).

Tetapi jembatan di Desa Mario Kecamatan Baebunta ke Desa Pongo Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara terputus diterjang banjir dan butuh perhatian pemerintah setempat.

Jembatan penghubung arus jalan tersebut terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 80 meter. Sehingga mempersulit pengguna jalan apabila ingin menyeberang.

“Kami sangat kesulitan apabila ingin membawa hasil panen karena akses jembatan yang tidak mendukung dan sekarang terputus akibat banjir,” ujar salah satu warga Mario, Sabara alias Sbr, kepada awak media, Kamis (13/6/2019).

Ia menambahkan kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat. Karena jembatan ini suatu penghubung Desa Mario dan Desa Pongo.

“Sudah ada tiang jembatan gantung yang dibuat pada tahun lalu (2018) tetapi hanya jadi pajangan saja entah kapan pemerintah akan membangun jembatan gantung untuk kami. Pondasi tiang jembatan gantungpun sudah retak,” pungkas Sbr sapaan akrabnya.

Sementara itu kepala Dinas PUPR Luwu Utara, Suaib Mansyur saat dikonfirmasi terkait tiang jembatan gantung tersebut menjelaskan bahwa bangunan atasnya tahun 2019, insyaAllah untuk pembangunan jembatan gantung sudah dianggarkan dan sementara dalam pelelangan.

“Untuk masyarakat yang mau melintas dari desa Mario ke desa Pongo atau sebaliknya, untuk sementara bisa menggunakan jembatan pongo bulumpore,” tuturnya.

Penulis: Putri

Pos terkait