Mappedeceng — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), kini tengah merintis langkah bersejarah dengan menggelar Seminar Pelepasan dan Uji Organoleptik 8 Varietas Unggul Lokal Kabupaten Luwu Utara, Senin (12/11/2018), di Dusun Porodoa Desa Mappedeceng Kecamatan Mappedeceng.
Disebut bersejarah lantaran dengan adanya seminar pelepasan 8 varietas unggul lokal yang akan dipersiapkan menjadi varietas unggul nasional, maka diharapkan kelak 8 varietas unggul lokal ini bisa dinikmati dari generasi ke generasi. “Apa yang kita lakukan hari ini semoga bisa dinikmati juga oleh anak-cucu kita di masa-masa yang akan datang,” ujar Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membuka acara tersebut.
Indah berharap, dengan adanya seminar pelepasan 8 varietas yang merupakan tahapan ke-16 sebelum mendapat pengakuan sebagai varietas unggul nasional, yang berarti telah memiliki sertifikat, maka kebutuhan benih dalam daerah bisa terpenuhi. Bukan hanya di dalam daerah, tetapi juga di luar daerah, yang memiliki kesamaan topografi. Mengingat 8 varietas ini ada di wilayah pegunungan, seperti Rongkong, Seko dan Rampi.
“Katakanlah saudara-saudara kita di pegunungan lainnya, seperti di Papua sana, mungkin kita bisa memenuhi kebutuhan benihnya juga,” terang Indah. Pemerintah Daerah, lanjut Indah, juga tengah mendorong supaya tanaman khusus yang sifatnya spesifik seperti padi ini bisa dilindungi dan dilestarikan. “Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi kebanggaan dan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat,” harap Indah.
Sementera itu, Kepala Dinas TPHP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Umar Alatas, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan seminar pelepasan dan uji organoleptic adalah kegiatan tahapan ke-16 dari 18 tahapan sebelum 8 varietas unggul lokal Luwu Utara ini resmi mendapat pengakuan sebagai varietas unggul nasional.
“Tahun ini target kita adalah bagaimana 8 varietas padi unggul lokal Luwu Utara ini bisa lolos menjadi varietas unggul nasional. Olehnya itu, kami mohon dukungan doa dari kita semua agar perjuangan yang juga dikawal oleh para tim peneliti, akademisi, dan BPSB, dapat meyakinkan para tim penguji pelepasan varietas di Kementerian Pertanian pada 29 November 2018 mendatang saat seminar akhir dilaksanakan,” harap Umar.
Selain Bupati Luwu Utara, turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas TPHP Agussalim Lambong, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Armiady, Kepala Dinas Perikanan Muharwan, Camat Seko Ari Setiawan, Camat Rongkong Haenuddin, Kasi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan Abdul Muchtar, dan 2 tenaga ahli peneliti masing-masing Yusuf Limbongan dan Sunanto. Para Kepala BPP dan PPL juga ikut hadir bersama kalangan akademisi.
Delapan varietas unggul lokal Kabupaten Luwu Utara yang telah mendapat Tanda Daftar Varietas Tanaman Varietas Lokal dari Pusat Perlindungan Tanaman dan Perizinan Psertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia yaitu: (1) Banjara; (2) Bandarata; (3) Pare Sale; (4) Remaja; (5) Tedeboe; (6) Jamborana; (7) Dambo dan (8) Tarone.(LH/Ist)