PALOPO — Puluhan massa Gerakan Mahasiswa Peduli Rampi (Gempur) berunjuk rasa menyorot lambannya pembangunan insfratruktur di daerah terpencil yang merupakan janji politik dan program Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah serta oknum guru di Rampi Luwu Utara, yang disinyalir MGB alias makan gaji buta, Rabu 31 Oktober 2018.
Aliansi ini berorasi dan membagikan selebaran di traffic light Jl. dr. Ratulangi dekat warkop Dinasty dan di Jl. Sultan Hasanuddin traffic light kampus Unanda, Kec. Wara Utara Palopo.
Lembaga yang tergabung dalam aksi tersebut antara lain PB IPMR, PP Ham Bastem, DPC SRMD Palopo, BPC GMKI Palopo, dan PC KMHDI Palopo. Korlap aksi dipimpin oleh Ketua IPMD Bangsi Bati, mahasiswa UNCP, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Aksi ini sendiri dikawal satuan lalu lintas dan juga pengamanan Personil Polres Palopo.
Isi tuntutan massa pengunjuk rasa antara lain:
– Meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan untuk segera merealisasikan janji Politiknya yang akan memperhatikan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terisolir di Sulawesi Selatan secara khusus Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara.
– Meminta kepada Gubernur dan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk segera memperhatikan dan menindak oknum Pendidikan di Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara seperti profesionalitas ASN dan honorer di SMA Negeri 15 Luwu Utara yang malas dan tidak pernah masuk mengajar
– Meminta kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk mengevaluasi dan memperhatikan Pendidikan di Kecamatan Rampi seperti profesionalitas guru ASN dan Honorer yang berbulan-bulan tidak masuk mengajar
– Meminta kepada Pemerintah Daerah Luwu Utara untuk memperhatikan sarana dan prasarana Kesehatan di Kecamatan Rampi.
Pukul 10.15 wita massa pengunjuk rasa bergeser menuju traffic light Lapangan Gaspa melalui Jln Dr. Ratulangi – Jl. Sultan Hasanuddin, puluhan orang longmars sambil berorasi secara bergantian dan membagikan selebaran kepada warga dan pengguna jalan.
Aksi ini berlangsung tertib dan dikawal aparat keamanan Polres Palopo.(****)