JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut, tahun 2018 nant akan menjadi bukti kegagalan kinerja ekonomi duet Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan semakin nyata terutama ditandai dengan makin menurunnya daya beli masyarakat.
Dan Jokowi pun tak bisa lagi ngeles bahwa, daya beli tidak turun melainkan karena berpindahnya cara transaksi pembelian masyarakat dari offline ke online. Alasan itu, kata Arief, sudah tidak bisa jadi alasan.
“Tapi belakangan Jokowi sudah mulai mengakui kalau memang terjadi penurunan daya beli. Makanya pemerintah akan mengunakan dana desa sebesar Rp 60 trilyun untuk mengatasi daya beli masyarakat yang makin turun,” kata Arief di Jakarta, Minggu (17/12).
Selain itu pula, kata dia, ternyata pembelaan Jokowi yang membantah daya beli masyarakat makin menurun itu sudah dibantah lagi oleh AC Nielsen.
Data AC Nielsen menyebutkan, perlambatan pertumbuhan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di tahun ini bukan semata-mata dipengaruhi langsung oleh bertumbuhnya e-commerce di Indonesia.(*)