Media Duta, Luwu Utara – Tidak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah, warga Dusun Mariri, Desa Salu Lemo, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan memilih untuk bergotong royong membenahi jalan lorong di daerah mereka dengan cara patungan beli material.
Aksi ini dilakukan pada Selasa (7/1/2025) sebagai upaya memperbaiki akses jalan sepanjang 180 meter yang rusak parah.
AB (56), inisiator kegiatan ini, mengaku kesal dengan kondisi jalan yang tidak pernah diperbaiki sejak terakhir dirabat beton pada tahun 2014. Kini jalan tersebut telah hancur, bahkan sisa beton nyaris tak terlihat lagi. AB bersama warga akhirnya patungan membeli empat sak semen dan satu ret pasir dan batu (sirtu) untuk memperbaiki jalan.
“Lorong ini sudah lama rusak, bahkan ada ibu-ibu yang pernah jatuh karena jalan yang rusak. Kami terpaksa patungan karena pemerintah tidak peduli. Padahal jalan ini sangat penting untuk aktivitas sehari-hari,” ujar AB.
Ayah tiga anak itu juga mempertanyakan ke mana anggaran desa selama ini dialokasikan, mengingat perbaikan jalan lorong saja tak kunjung dilakukan.
“Kemana anggaran desa? Jalan sekecil ini tidak pernah diperbaiki,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Salulemo, Balhin, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menjelaskan bahwa jalan tersebut tidak pernah diusulkan oleh Kepala Dusun atau BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dalam rapat penetapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
“Setiap rapat penetapan RKP, lorong ini tidak pernah diusulkan. Yang diusulkan untuk anggaran 2025 adalah penambahan ruangan TK dan pagar,” jelas Balhin.
Balhin juga menyebut dirinya pernah memperjuangkan pengaspalan jalan tersebut, namun dituding sebagai pembohong oleh warga. Akibatnya, rencana pengaspalan dipindahkan ke lokasi lain.
“Bukan tidak ada perhatian, tetapi karena tidak ada usulan dari dusun dan perangkatnya,” tegasnya. (*)