PALOPO – Tanggal 9 Desember adalah ‘hari lebaran’ bagi pegiat anti korupsi di seluruh dunia yang dikenal dengan nama Hari Anti Korupsi (HAK) yang tahun ini kembali dirayakan dengan beragam cara.
Di Kota Palopo misalnya, HAK diperingati oleh aktivis anti korupsi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Mereka memilih melakukan aksi di tengah jalan poros Kota Palopo untuk menunjukkan kekesalannya atas pengungkapan kasus korupsi, yang menurutnya terdistorsi oleh kepentingan kekuasaan.
Hadi Imam A. Paduli adalah Jenderal Lapangan (Jenlap) yang menurunkan paling kurang 230 massa, memusatkan aksinya di perempatan traffic light Jalan Dr Ratulangi-WarkopDinasty. Aksi ini ia katakan sebagai pra kondisi menuju puncak aksi pada Senin lusa (11/12).
Kepada Media Duta Online, Sabtu (9/12), orator ulung ini mengatakan, HMI mendorong penyelesaian enam isu korupsi di Kota Palopo yang menurutnya bertele-tele, lamban dan tidak transparan.
Tujuh butir isu utama korupsi di Palopo dituangkan dalam secarik brosur yang ia bagikan pada sejumlah awak media dan pengendara kendaraan bermotor yang melintas.
Isinya antara lain,
- Memperjelas kelanjutan kasus korupsi Alat Kesehatan (Alkes).
- Memperjelas kelanjutan kasus Jalan Lingkar Barat (JLB).
- Memperjelas kelanjutan program Walikota (Kasus Kandang Ayam)
- Mempercepat proses dugaan korupsi kasus Taman Kirab dan Taman Baca.
- Meminta penegak hukum (Kepolisian dan Kejaksaan) mengaudit dugaan mark up Pasar Andi Tadda Jilid II.
- Usut tuntas kasus korupsi jalan pedestrian/trotoar yang ada di jalan Poros Andi Djemma dan
- Meminta DPRD Palopo untuk mengawal kasus-kasus korupsi yang terjadi di Palopo.
Dalam aksinya, massa pengunjuk rasa selain berorasi juga membakar ban dan membentangkan spanduk serta mengusung replika keranda mayat sebagai pertanda tewasnya penegakan hukum di Republik yang sudah 72 tahun merdeka ini. Aksi ini sendiri sempat memacetkan arus kendaraan selama 30 menit. Terlihat aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar lokasi unjukrasa.(*)