MALBAR/LUTRA — Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati dengan menggelar beragam kegiatan, salah satunya yang dipusatkan di Lapangan Sepakbola Ammassangan, Desa Pao, Kabupaten Luwu Utara pada Minggu (10/12/2017) kemarin.
Acara ini dihadiri oleh Polsek Malangke, Plt Desa Pengkajoang Ambo Barat, anggota DPRD Lutra Karemuddin, serta LSM/Pers dan warga masyarakat Kecamatan Malangke Barat (Malbar).
Hari Anti Korupsi Sedunia dengan tema”Bersama Kita Bersatu Perangi Korupsi”dan sub tema”Hidup Sehat Tanpa Korupsi” ini dimeriahkan berbagai kegiatan diantaranya pawai akbar, jalan santai, sosialisasi tentang peran serta masyarakat dalam mengawal pembangunan desa, penyampaian aspirasi melalui orasi damai, lomba musik reliji (qasidah modern), pertandingan sepakbola dan volly antar desa se-Kec. Malangke Barat.
Supriadi Mukmin, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan ini mengatakan bahwa jauh sebelumnya semua kepala desa sudah diberi undangan untuk dapat menghadiri kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang ia laksanakan.
“Satu minggu sebelumnya semua kepala desa yang ada di Kecamatan Malangke Barat kami kasih undangan atas keikutsertaannya dalam kegiatan ini, bahkan panitia sudah mengirim surat ke kabupaten Dinas DPMPD, dengan jawaban untuk mendisposisikan ke Kec. Malbar dan jajarannya untuk mengikuti acara tersebut,” katanya.
Panitia pelaksana kegiatan merasa kecewa atas minimnya partisipasi dari Pemerintah Kecamatan Malangke Barat. Sehari sebelumnya, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan salah satu staf Camat Malbar untuk menyampaikan bahwa kehadiran Camat Malbar untuk membuka acara ini, Namun hal lain, Camat Malbar kebetulan sedang berada di Makassar saat itu.
“Camat lagi berada di Makassar insya Allah mudah-mudahan kegiatan ini jika memungkinkan akan diikutinya,” katanya.
Sementara itu Humas LSM/Pers Al Marwan menyayangkan ketidakhadiran Camat Malbar serta para kepala desa yang ada di Malbar.
“Saya sangat kecewa kepada pemerintah, ini hari yang penting, yakni memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, yang harusnya Camat Malbar dan kepala desa di Malbar menghadiri kegiatan tersebut karena sebagai bentuk kepedulian untuk pencegahan terjadinya penyalagunaan anggaran,” tegas Almarwan.
Sementara salah satu wartawan yang hadir dalam acara tersebut melihat Camat Malbar duduk santai di depan rujabnya saat pidato pembukannya dibawakan oleh pihak yang mewakilinya. “Saya melihat pak Camat duduk santai saat dibacakan pidato pembukaannya,” kata Ibnu salah seorang wartawan.
Sulpiadi, Camat Malangke sendiri saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan jika pihak panitia tidak menghubungi dia lagi setelah dua kali perubahan jadwal acara.
“Ini cuma miskomunikasi, seharusnya mereka mengkonfirmasi balik, bisa lewat telepon atau datang langsung, karena waktu acara berlangsung saya baru tiba dari Makassar, tak ada pemberitahuan dari pihak panitia, mereka kan bisa menelpon saya, atau jika melihat saya ada pas duduk di luar rumah paling tidak panitia sendiri yang datang memberitahukan, bukan melalui perantara yakni orang lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan,” ucap dia, Senin (11/12).
Meski begitu, Camat Malbar ini mengaku mengapresiasi peran pemuda dan masyarakat untuk ikut peduli terhadap isu korupsi yang menurutnya sebagai penghambat pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
“Saya berterima kasih adanya kegiatan ini, cuman sayang manajemen dan komunikasinya kurang bagus sehingga ada sedikit riak-riak, tapi saya meminta maaf atas hal tersebut,” pungkasnya.(Putri/*)