MEDIA DUTA, LUWU TIMUR — Dalam rangka memperingati Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH), Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang di Tanjung Parasulu, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, pada Jumat (07/06/2024).
Kegiatan transplantasi terumbu karang yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sains Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo, dihadiri oleh beberapa Mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah HMPS Biologi UM Buton, HMJ Biologi Universitas Manado, HIMA Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bone, HMPS Biologi UNHAS, HMPS Pendidikan Biologi UNCP, HIMABIO FKIM Universitas Sulawesi Barat, LKPR, Mori Luwu Timur dan Basarnas, Lantamal VI Pos Lampia, serta DKP Luwu Timur.
Didampingi oleh Asnawi, Instruktur Selam, Kaemuddin yang juga merupakan Alumni Mahasiswa Biologi Universitas Tadulako Palu mengatakan bahwa kondisi terumbu karang yang ada di Tanjung Patarasulu, kini mengalami kerusakan.
“Di beberapa titik ada yang mengalami kerusakan, terumbu karang mengalami pemutihan (bleaching) kemungkinan besar karena suhu panas yang tinggi beberapa bulan terakhir,” ujarnya kepada awak media, Senin (10/06/2024).
Meski mengalami kesulitan saat pengambilan bibit karena kondisi yang memprihatinkan, kegiatan transplantasi tetap dilaksanakan.
“Alhamdulillah, kita tetap melaksanakan kegiatan ini. Ini harus menjadi perhatian kita bersama agar ekosistem di Tanjung Parasulu tetap terjaga dan lestari,” jelas Kaemuddin.
Surahmat, seorang alumni Sains Biologi UNCP yang juga merupakan diver, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya pemulihan kerusakan ekologis, khususnya pada ekosistem terumbu karang.
“Kegiatan ini adalah langkah untuk pemulihan ekosistem terumbu karang di Tanjung Parasulu. Jika tidak segera dilakukan upaya pemulihan, kerusakan ini bisa menjadi ancaman ekologis di masa depan,” tandasnya.
Surahmat juga menyampaikan terima kasih kepada Mori Diving Club (MDC) yang dibina oleh Madras, yang memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Giat ini adalah bentuk kontribusi nyata terhadap pengabdian kita kepada alam. Maka, wajib kiranya kita memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa yang berupaya melakukan hal baik ini,” pungkasnya.