MEDIA DUTA, PALOPO – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palopo, Ilham Hamid, SE. M.Si, mewakili Pj. Wali Kota Palopo menghadiri syukuran penyerahan SK izin operasional program studi sarjana kedokteran dan program studi profesi dokter Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKB-KJP).
Terbukanya Fakultas Kedokteran tersebut ditandai dengan pengguntingan pita sebagai tanda peresmian Gedung Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada yang dilaksanakan di Kampus 2 IKB KJP, Minggu (09/06/2024).
Rektor IKB KJP, Prof. Dr. Rusdiana Junaid, Grad. Dipl, TESOL, M. Hum., MA menyampaikan, mengelola program studi kedokteran dan program studi profesi dokter bukanlah hal yang mudah dan tidaklah murah.
“Membutuhkan proses waktu yang panjang dengan pengorbanan dana yang besar, tenaga dan pikiran. Mengelola program studi kedokteran dan program studi profesi dokter merupakan investasi yang sangat besar,” kata Rusdiana Djunaid.
Namun Rusdiana mengatakan, proses panjang dalam rangka pemenuhan standar untuk pemberian izin operasional pembukaan program studi kedokteran dan program studi profesi dokter, telah dilalui dengan merevisi kurikulum berkali-kali tanpa menyerah.
“Visi misi ataupun ciri program studi kedokteran IKB KJB memang berbeda dengan program studi kedokteran dan program studi profesi dokter yang ada di kampus lain,” katanya.
Misi yang dirumuskan itu, kata Rusdiana, harapannya adalah menciptakan profil lulusan dokter yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata di masyarakat yang memiliki karakter tangguh dan tidak menyerah.
Sementara itu, sambutan dari pembina IKB-KJP yakni, Universitas Muslim Indonesia (UMI) disampaikan oleh, Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH, MH.
Prof Sufirman Rahman menyampaikan, bangsa ini memang kekurangan dokter dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya perguruan tinggi yang diberikan izin untuk membuka prodi kedokteran.
“Oleh karena itu UMI terpanggil menjadi salah satu universitas yang memberi kontribusi di dalam proses pendidikan,” kata Sufirman.
Bukan hanya perguruan tinggi yang ada di Sulawesi, kata Sufirman, tapi juga beberapa universitas di Jawa, Sumatera, Dan Kalimantan, meminta agar dibina oleh UMI dalam proses pembukaan prodi kedokteran.
“Tapi dari semua itu, UMI tetap menerapkan syrat-syarat memberikan rekomendasi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya.
Di tempat yang sama, Asisten II Setda Kota Palopo, Ilham Hamid, SE. M.Si, menyampaikan, hadirnya program studi kedokteran dan program studi profesi dokter yang telah lama dinanti, menjadi bukti betapa Kota Palopo lebih memantapkan diri sebagai kota tujuan pendidikan.
“Membuka prodi kedokteran ini menandakan bahwa Kota Palopo pendidikannya di support oleh pemerintah, di mana pemerintah Kota Palopo akan selalu mensupport setiap langkah maju dan upaya pengembangan yang ditempuh oleh masing-masing perguruan tinggi di Kota Palopo,” kata Ilham Hamid.
Oleh karena itu, kata Ilham, kemajuan sektor pendidikan merupakan salah satu indikator dan pemicu kemajuan suatu daerah.
“Kita berharap dari kampus ini bukan saja lahir generasi dokter handal, tapi juga muncul ide dan gagasan yang dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan tatanan yang baik pada sektor kesehatan,” katanya.
Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Dr. Drs. Andi Lukman., M.Si, ketua pembina Yayasan UMI beserta rombongan, ketua pengurus Yayasan Wakaf UMI, pembina Yayasan IKB KJP, ketua Yayasan Pendidikan IKB KJP.
Hadir pula Forkopimda Kota Palopo, Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel, Kadis Kesehatan Kota Palopo, para pimpinan daerah Kota Palopo, para pimpinan partai, pimpinan perguruan tinggi se-Kota Palopo, direktur rumah sakit, para kepala puskesmas , camat se-Kota Palopo, pimpinan perbankan, serta para undangan lainnya. (*/RLS)