Ikut Peringati HJL/HPRL, Beppa to Riolo Disuguhkan Sambil Menikmati Pertunjukan Seni di Rumah Simpoel

PALOPO — Ada banyak cara untuk mengenang dan memperingati hari bersejarah bagi Wija To Luwu, yakni Hari Jadi Luwu  (HJL) ke 751 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL)  ke 73 di Kota Palopo.

Di Roemah Simpoel yang terletak di Jalan KH M. Hasyim (belakang Kalla Toyota) misalnya, dihelat event “Beppa To Riolo #2” dengan menyuguhkan penganan tradisional khas Sulsel tempo doeloe dipadukan pertunjukan seni yang ciamik.

Bacaan Lainnya

Salahuddin Abadi sebagai penggagas event saat dijumpai di sela-sela acara menuturkan, bahwa kegiatan mereka malam ini bertujuan agar generasi muda Tana Luwu tidak lupa pada sejarah dan budaya mereka.

“Kami sengaja menyuguhkan kuliner tradisional berupa Beppa To Riolo untuk mempertahankan warisan kuliner nenek moyang kita, sambil memperingati HJL dan HPRL, di samping pertunjukkan seni yang didominasi kesenian Tana Luwu,” ucapnya, Selasa 22 Januari 2019.

Bagi Salahuddin Abadi, kegiatan ini punya makna tersendiri, meski terlihat sederhana namun berkesan “mewah” bagi pendidikan moral, budaya dan berkesenian Wija To Luwu yang di era milenial ini perlahan tampak memudar.

“Ini kegiatan sederhana sebenarnya, jauh dari kesan seremonial, kami tentu punya alasan, HJL dan HPRL ini momentum sejarah, sebagai Wija To Luwu hendaknya masyarakat mengambil peran masing-masing untuk merayakan dan menjadikan kegiatan ini bernilai edukasi positif, tidak sekedar hura-hura dan menjauhkan kita dari etik budaya sendiri, kita harus bangga dengan nilai-nilai budaya Tana Luwu,” ungkap Salahuddin.

Dari jejeran “beppa-beppa” tradisonal yang disuguhkan, beberapa diantaranya cukup familiar dan dapat kita jumpai di pasar tradisional, seperti barongko, bolu peca, taripang, appang, putu, onde-onde, sagon, dan beberapa lagi penganan khas yang rerata terbuat dari tepung ketan.

Acara ini sendiri diawali kolaborasi musik akustik lagu dan tari dari Panjul dkk.

Penampil di event “Beppa To Riolo” terlihat enjoy, komunikatif  dan sajiannya mengalir lancar serta mendapat antusias puluhan warga dan generasi muda milenial yang ikut hadir.

Anjas Chambank yang juga tampil dengan dua buah puisi hasil karyanya saat masih menjadi mahasiswa di Makassar juga mengundang decak kagum.

Dengan jenaka, Anjas, seorang komedian dan juga presenter talkshow “Selayang Pandang” ini menampilkan puisi bertema demokrasi, cinta dan keluhuran budi pekerti. Ia seolah menyindir perilaku politisi dan kaum borjuis yang menjadikan politik sebagai barang dagangan.

Karya-karya pemusik Palopo lainnya juga mengalun, dimana penonton sambil dihipnotis dengan tampilan foto-foto tempo doeloe yang ditayangkan di layar lebar juga disuguhi minuman kopi dan sarabba, membuat penikmat kuliner dan seni di “Beppa To Riolo” ini seolah enggan beranjak menghabiskan malam dengan cuaca yang cukup bersahabat, bertabur bintang di langit membawa kita menuju langit ke tujuh.(**)

Pos terkait