Ini Kronologis Kejadian Premanisme di Puskesmas Sukamaju, Siapa Bertanggungjawab?

Lutfi, salah satu mahasiswa KKN Unanda, korban premanisme di Puskesmas Sukamaju.(Foto:Ist)

LUWU UTARA — Pukul 12.30 Wita sekitar dua puluh mahasiswa KKN Unanda menghadiri pertemuan atas inisiatif Pihak Puskesmas Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, untuk meluruskan masalah di media sosial terkait penyelenggaraan PORSENI yang diadakan mahasiswa KKN Unanda. Pertemuan berlangsung di lantai dua Puskesmas, tepatnya di ruangan Kepala Puskesmas, Senin 11 Desember 2017.

Saat pertemuan sedang berlangsung, tiba-tiba sekelompok pemuda sekitar sepuluh orang datang dan langsung menuju ke ruangan Kepala Pusksesmas tempat pertemuan diadakan, yang terletak di lantai dua.

Bacaan Lainnya

Tanpa banyak bicara, sekelompok pemuda itu langsung melayangkan bogem mentahnya ke arah mahasiswa KKN Unanda. Sekitar empat orang mahasiswa termasuk seorang perempuan menjadi korban pemukulan. Pertemuan menjadi kacau balau.

Kepala Puskesmas seperti yang tampak dalam video yang viral itu terlihat melerai dan menahan aksi sekelompok pemuda tersebut, pertemuan yang kemudian berakhir ricuh itu pun selesai tanpa kesimpulan dan keputusan apa-apa.

Sejurus kemudian, pihak mahasiswa KKN Unanda yang merasa keberatan atas kejadian tersebut lantas melapor ke pihak aparat keamanan setempat yakni Polsek Sukamaju.

Polsek dikabarkan menahan 3 orang pemuda yang diduga sebagai pihak yang melakukan pemukulan pada mahasiswa KKN di Puskesmas Sukamaju.

Senin Malam (11/12), mahasiswa KKN Unanda didatangi kelompok pemuda dan diancam agar mencabut Laporan Polisi (LP) terkait kasus pemukulan saat pertemuan di Puskesmas tersebut.

Hanya saja, menurut salah seorang mahasiswa KKN Unanda yang minta identitasnya dirahasiakan tetap akan menuntut pihak Puskesmas untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut.

“Soal preman sudah kami maafkan, tetapi kami bersikeras meminta oknum Puskesmas Sukamaju dan oknum yang mengaku Panwas untuk bertanggungjawab atas kejadian ini. Kami tidak terima dan meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Lutra memberikan sanksi pada ASN yang dimaksud. Selaku pelayan publik, mereka harusnya memberi teladan yang baik,” ucap sumber.

Koordinator Kecamatan Mahasiswa KKN Unanda, Arifin Zainuddin Laila saat dikonfirmasi, Kamis (14/12) membenarkan dan meminta Bupati Luwu Utara memberikan teguran keras pada pihak Puskesmas yang dianggap melakukan upaya provokatif yang kemudian melibatkan sekelompok pemuda yang tidak tahu apa-apa untuk ikut terlibat.

“Saya sangat sayangkan kejadian ini, kami akan terus pertanyakan dan minta ketegasan pemerintah daerah terutama ibu Bupati agar Puskesmas Sukamaju dibersihkan dari oknum-oknum yang telah mengeluarkan kata-kata tidak pantas, memprovokasi dan menyinggung masalah SARA,” tandasnya.(*)

 

Pos terkait