MeduOnline, Jeneponto — Dugaan nepotisme di bidang Cipta Karya Dinas PU Jeneponto serta anggaran proyek yang dikerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan salah satu oknum Kades diduga tanda tangannya dipalsukan melatar belakangi Aliansi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (AMPK) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut menuntut agar Kepala Bidang Cipta Karya dievaluasi termasuk Ketua KSM atas dugaan nepotisme pada proyek Sanitasi salah satunya di KSM Mangguturu di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Kordinator aksi Rais Aljihad dalam orasinya menyebut terdapat dugaan penyimpangan dalam proyek yang dilaksanakan KSM sehingga juga dapat dicurangi terdapat dugaan pemalsuan tanda tangan dan stempel pemerintah Desa.
“Ada dugaan Nepotisme di bidang Cipta Karya Dinas PU Jeneponto. Anggaran proyek yang dikerjakan KSM kurang lebih 11 miliar rupiah. Dan salah satu oknum Kades diduga di Palsu Tanda Tangannya”, terangnya dalam orasinya.
Ia menegaskan, bahwa aksi tersebut akan dilanjutkan ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Alasannya tepat, adanya dugaan Nepotisme yang diduga dilakukan oleh KSM Mangguturu hingga ditubuh Dinas PUTR Jeneponto.
“Aksi ini akan kami bawa ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Menurut kajian kami berdasarkan data yang kami peroleh, sudah jelas ada dugaan Nepotisme yang dilakukan oknum KSM di Jeneponto. Kami juga mendesak Bupati agar mencopot Kabid Cipta Karya”,tandasnya.
Terkait aksi yang digelar AMPK di Kantor Dinas PUTR Jeneponto telah dilakukan upaya konfirmasi dari pihak redaksi, namun belum memperoleh jawaban tepat hingga berita ini dimuat.