Masamba — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa rupanya melakukan penilaian terhadap Perangkat Daerah, Kecamatan dan Desa, yang paling aktif menggerakkan budaya gotong-royong di Luwu Utara. Penilaian tersebut dilakukan sejak 6 bulan lalu, dan hasilnya diumumkan pada acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XV, Sabtu (15/9), di Desa Lero, Kecamatan Masamba, yang juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak ke-46 PKK.
Bupati Indah Putri Indriani, yang mendorong Dinas PMD untuk melakukan penilaian tersebut sebagai wujud komitmen Bupati menghidupkan budaya gotong royong di Luwu Utara. Hasilnya, terpilih lima Perangkat Daerah yang paling aktif, yaitu BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, DP2KB, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Untuk tingkat kecamatan terpilih Malangke Barat, Bonebone dan Malangke. Sementara di tingkat desa, yaitu Desa Lero, Batualang dan Pao. Para pemenang diberikan sertifikat, serta perlengkapan gotong-royong oleh Bupati.
Berikut capaian pelaksanaan gotong-royong sebagai akumulasi penilaian adalah pembersihan badan jalan poros Pao sejauh 1 km 87, pembuatan badan jalan sejauh 300 meter di desa Batualang, perbersihan jalan poros Lero sepanjang 500 meter, pembuatan tanggul di Malbar dan Bonebone, pembuatan badan jalan di desa Sepakat sepanjang 100 meter, pembuatan badan jalan di desa Batualang sepanjang 200 meter, perbaikan jalan poros di Lero sepanjang 200 meter, serta perbaikan tanggul jebol di desa Wara sepanjang 20 meter.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, pada berbagai kesempatan memang selalu mengajak seluruh masyarakat Luwu Utara untuk senantiasa meningkatkan dan menghidupkan kembali semangat gotong-royong yang pondasinya telah lama diletakkan Sang Proklamator Republik Indonesia, Soekarno. Semangat inilah yang kemudian diharapkan Indah Putri Indriani untuk dibawa ke dalam kehidupan dan rutinitas sehari-hari, baik sebagai anggota keluarga maupun anggota lingkungan dan masyarakat.
“Apa yang kita capai hari ini harus terus dipertahankan. Caranya, jadikan budaya gotong-royong sebagai sebuah kebiasaan,” harap isteri Muhammad Fauzi ini. Indah juga berharap, budaya gotong-royong harus menjalar di seluruh wilayah Kabupaten Luwu Utara. “Kita juga berharap kebiasaan bekerja bersama-sama dan bergotong-royong diterapkan juga di seluruh wilayah Kabupaten Luwu Utara,” pungkas Bupati perempuan pertama di Sulsel itu. (LH/HMS)