Ini Tokoh di Seminar dan Tour Literasi Objek Pemajuan Kebudayaan

Meduonline, Makassar — Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading akan mengadakan Seminar dan Tour Literasi Obyek Pemajuan Kebudayaan di Kompleks Benteng Port Roterdam pada Sabtu, 9 September 2023 mendatang.

Adapun kegiatan yang rencananya akan dibuka pada pukul 8.30 WITA pagi ini, akan menampilkan acara seminar kebudayaan yang rencananya akan menghadirkan dua pemateri yakni Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. (Inisiator/Penanggungjawab Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan 2023) dan Dr. Suriadi Mappangara, M.Hum (Mantan Kepala BPNB Makassar dan Ketua Jurusan Sejarah Universitas Hasanuddin).

Selanjutnya akan berlangsung Tour Literasi Budaya. Kegiatan ini akan sangat menarik karena memperkenalkan secara langsung Objek Pemajuan Kebudayaan yang ada di Kota Makassar, khususnya yang ada di dalam Fort Rotterdam. Kegiatan ini dilakukan dengan membawa langsung peserta melihat Objek Pemajuan Kebudayaan, sekaligus memberikan penjelasan secara detail setiap objek yang dikunjungi.

Program yang terselenggara ini, merupakan fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2023 dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang diberikan kepada Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading Idwar Anwar ketika ditemui di Kafe Baca, Kamis, 7 September 2023.

Edo, demikian sapaan akrabnya menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi Seminar dan Tour Literasi Obyek Pemajuan Kebudayaan karena tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayan.

Disini disebutkan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Karena itu, untuk memajukan kebudayaan, diperlukan pengelolaan kebudayaan yang menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan untuk mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia dengan menjamin unsur-unsur kebudayaan daerah sebagai identitas bangsa dan negara yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan diteguhkan berdasarkan kristalisasi nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila.

Edo juga menyebutkan bahwa Indonesia sebagai wilayah yang dihuni 1.340 suku bangsa yang menghuni lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh nusantara tentu memiliki potensi dan keragaman budaya.

Hal ini merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya, sekaligus sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Kekayaan tersebut harus dilestarikan (dilindungi, dikembangkan, dan dimanfaatkan) seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan tekad, semangat kebersamaan, program kerja, dan kebijakan terarah dari pemerintah yang didukung oleh segenap masyarakat Indonesia.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah di nusantara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam, selain yang berasal dari 4 rumpun etnik besar; Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Dalam konteks pemajuan kebudayaan, tentu saja potensi ini sangat penting untuk dikembangkan, baik untuk kekinian, terlebih untuk masa depan bangsa dan negara.

Pemajuan Kebudayaan merupakan upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.

Dalam upaya ini tentu saja tidak sekedar fokus pada kebudayaan, khususnya Objek Pemajuan Kebudayaan itu sendiri, akan tetapi pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda sebagai pelanjut cita-cita bangsa Indonesia harus dimaksimalkan, ulas Edo.

Pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda ini harus dilakukan semaksimal mungkin dalam membangun ekosistem yang saling berinteraksi antara kebudayaan dan masyarakat pendukung kebudayaan itu sendiri.

Sebab tak ada gunanya sebuah kebudayaan yang besar, tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat pendukungnya sendiri, utamanya dari generasi muda.

“Untuk itu, kami dari Komunitas Arung Sejarah Budaya Sawerigading bermaksud melaksanakan Seminar dan Tour Literasi Objek Pemajuan Kebudayaan yang akan melibatkan generasi muda, baik SMA maupun Mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan, salah satunya sebagai upaya memperkenalkan generasi muda terkait nilai-nilai budaya, khususnya Objek Pemajuan Kebudayaan yang ada di Kota Makassar,” tegas Edo.

Edo juga menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan Seminar dan Tour Literasi Obyek Pemajuan Kebudayaan adalah memberikan pemahaman kepada generasi muda akan pentingnya Pemajuan Kebudayaan dalam membangun bangsa berbasis nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.

Kedua, lanjut Edo lagi, yaitu, memperkenalkan generasi muda akan khazanah kebudayaan, khususnya Objek Pemajuan Kebudayaan sebagai kekuatan masa lalu untuk kekinian dan masa depan.

Ketiga adalah mendekatkan generasi muda dengan kebudayaan memalui Objek Pemajuan Kebudayaan dengan mengunjungi langsung Objek Pemajuan Kebudayaan yang ada di Kota Makassar.

Dan terakhir, tambah Edo lagi adalah menumbuhkan/membangkitkan imajinasi dan kreativitas generasi muda terhadap kebudayaan, melalui Objek Pemajuan Kebudayaan.

“Untuk tema kegiatan kali ini adalah Membangun Generasi Muda yang Tangguh Berbasis Budaya Lokal Melalui Pemajuan Kebudayaan Menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya

Kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi para generasi muda, di antaranya adalah, agar generasi muda mampu memahami akan pentingnya Pemajuan Kebudayaan dalam membangun bangsa berbasis nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.

Manfaat selanjutnya yaitu, agar generasi muda dapat memahami berbagai khazanah kebudayaan dan nilai-nilai budaya yang ada di Makassar, khususnya yang terkandung dalam Objek Pemajuan Kebudayaan.

Selain itu, agar supaya dapat menumbuhkan/membangkitkan kesadaran, kecintaan dan kepedulian generasi muda terhadap nilai-nilai budaya, khususnya terkait Objek Pemajuan Kebudayaan.

“Tentu ini juga dapat memunculkan ide-ide kreatif dalam memanfaatkan Objek Pemajuan Kebudayaan yang dapat membangkitkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan,” tegasnya.

Selain manfaat yang digambarkan, Edo juga menjelaskan dampak positif bagi para generasi muda. Pertama, generasi muda akan ikut terlibat dalam agenda-agenda Pemajuan Kebudayaan untuk membangun bangsa berbasis nilai-nilai budaya lokal menuju Indonesia Emas 2045.

Kedua, generasi muda mampu mengaktualisasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui agenda-agenda Pemajuan Kebudayaan.

Ketiga, Tumbuh/bangkitnya kepedulian kesadaran, kecintaan dan kepedulian generasi muda akan berbagai kzanah kebudayaan terutama nilai-nilai budaya lokal, khususnya terkait Objek Pemajuan Kebudayaan.

Keempat, Generasi Muda mampu memanfaatkan Objek Pemajuan Kebudayaan dengan ide-ide kreatif yang dapat membangkitkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan, tutup penulis Epos Lagaligo ini.

 

Pos terkait