Ini Tujuan RSUD Sawerigading Gelar Pelatihan PPI Dasar

Ini Tujuan RSUD Sawerigading Gelar Pelatihan PPI Dasar

PALOPO — Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat Penting untuk melindungi pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas maupun juga saat berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Keberhasilan program PPI perlu keterlibatan lintas profesional, Klinisi, Perawat, Laboratorium, Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi, IPSRS, Sanitasi & Housekeeping, dan lain-lain sehingga muncullah wadah Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Demikian disampaikan Direktur RSUD Sawerigading, dr Nasaruddin, Sp.Og saat membuka Pelatihan Internal Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI) Dasar  Gelombang I dan II di ruang rapat rumah sakit yang terletak di kawasan Rampoang Kota Palopo itu, Senin 13 November 2017 lalu.

Beberapa rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan merupakan lahan praktik bagi  mahasiswa/siswa serta peserta magang dan pelatihan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan dan institusi yang berbeda-beda. Tak diragukan lagi bahwa semua mahasiswa/siswa dan peserta magang/pelatihan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam penularan infeksi dan akan beresiko mendapatkan HAIs atau Health-care Associated Infections, yang merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan manapun.

Oleh karena itu penting bagi mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan, termasuk juga karyawan baru memahami proses terjadinya infeksi, mikroorganisme yang sering menimbulkan infeksi, serta bagaimana pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Sebab bila sampai terjadi infeksi nosokomial akan cukup sulit mengatasinya, pada umumnya kuman sudah resisten terhadap banyak antibiotika. Sehingga semua mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan yang akan mengadakan praktik di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, termasuk juga karyawan baru yang akan bertugas harus diberikan Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, terang dr Nasar.

Diketahui, rantai penularan infeksi terkait masalah ini penting jadi perhatian semua pihak, untuk itu melalui pelatihan internal pihak RSUD berharap dengan apabila satu mata rantai dapat dihilangkan atau dirusak, maka infeksi dapat dicegah atau dihentikan.

Kegiatan ini sendiri diikuti tidak saja oleh beberapa staf medis RSUD Sawerigading tetapi juga stakeholder yang berkompeten, perawat dan mahasiswa magang yang bertugas di lingkup pelayanan kesehatan di rumah sakit termodern di Luwu Raya itu.(*)

Pos terkait