PALOPO – Perjalanan menuju tahapan resmi KPU dalam rangka perhelatan Pilkada Palopo 2018 sisa menghitung hari.
Proses politik ke arah itu sudah mulai terlihat. Ada yang berjalan wajar, ada pula yang terlihat sebagai manuver.
Namun bagi pengamat sosial politik, Ishak Yswandi ia menilai sinyal bagi petahana HM Judas Amir maju sebagai 01 dan calon pendampingnya sudah mulai terlihat jelas.
Saat dihubungi di salah satu warkop di Kota Palopo, Senin 23/10, mantan sekjen salah satu organisasi suporter terbesar di Makassar ini menilai ada dua alat bukti yang cukup untuk menggambarkan suasana kebatinan petahana saat ini.
“Jika kita bicara politik hari ini, kita punya dua alat bukti yang cukup untuk mengatakan bahwa RMB adalah calon yang paling dikehendaki petahana Judas Amir,” ujarnya.
Dua alat bukti itu, lanjut dia, adalah saat penyerahan rekomendasi Partai Golkar di GOR Lagaligo pekan lalu, dan saat penyerahan Surat Tugas dari Partai Demokrat di Kantor Pusat Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (20/10) lalu, kedua peristiwa ini begitu berdekatan, yang di GOR bukti fisik, bahwa keduanya duduk berdampingan dengan baju yang sama persis, sementara yang di Jakarta adalah bukti administrasi walaupun secara sepihak diklaim oleh pihak Demokrat sendiri lewat situs resmi partai berlambang mercy itu, imbuhnya.
BACA JUGA: Tepis Isu Paket, Jubir JA: Desember Deklarasi dari Hasil Dua Lembaga Survei
Meski kemudian hal ini dibantah juru bicara JA, Astamanga Azis yang mengatakan masih akan menunggu hasil survei, namun bagi mantan jurnalis radio di Bharata FM ini, menilai bahwa hal itu hanya sebagai upaya mengatasi ‘politik kaku’, secara verbal memang harus dilakukan tetapi kasat mata, dua alat bukti ini menjadi sinyal kuat petahana yang kemudian pada saatnya nanti, akan diformalkan lewat analisis hasil survei dua lembaga yang secara resmi ditunjuk.
Meski begitu, dalam rilis survei salah satu lembaga independent di Kota Palopo Februari 2017 lalu yang menyebut nama RMB masuk dalam kategori Top Five dimana elektabilitas mantan Wakil Walikota era HPA Tenriadjeng saat itu masih cukup seksi, walaupun di periode Januari saat survei dilakukan RMB belum terlihat “bergerak” memasang baliho dan membentuk tim.(*)
