PALOPO — Jelang Ramadan, sejumlah komoditi pangan mulai merayap naik. Di sejumlah pasar tradisional cabe dan telur bergerak naik seiring meningkatnya permintaan jelang bulan puasa tiba.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Palopo Zulkifli Halid saat ditemui di kantornya di lantai dua gedung SCC Jalan Pattimura Palopo mengungkapkan pihaknya terus memantau harga-harga sejumlah bahan pokok (bapok) yang menjadi kebutuhan perut warga Palopo saat Ramadan nanti.
“Pemantauan kami hanya cabe dan telur yang sedikit naik, tapi masih dalam batas toleransi, kalau cabe karena memang pasokannya agak kurang karena kebanyakan dari Enrekang atau Toraja, tetapi kami imbau agar pedagang tidak mengambil kesempatan dengan menjual barang dagangannya jangan ingin ambil untung yang terlalu tinggi atau tidak wajar,” jelas Zulkifli, Senin (14/5) kemarin.
“Harga cabe, cabe merah keriting dan kentang harganya memang sedikit agak naik karena pasokan interland kita agak kurang, harga cabe merah keriting sekarang kisarannya Rp50 ribu per kilo, normalnya dari 35 hingga 40 ribu rupiah per kilo, sedangkan harga daging tetap normal masih di kisaran Rp110 ribu per kilo,” kata Kadisdag.
Untuk itu ia meminta warga masyarakat dan semua pihak memberi laporan jika memang di lapangan ada temuan harga yang terlalu tinggi juga buat Pangkalan gas elpiji.
“Soal HET (Harga Eceran Tertinggi) gas elpiji di Pangkalan, jika ada Pangkalan yang menjual harganya terlalu tinggi di luar ketentuan, kami sudah buat surat edaran, harganya sebesar Rp16.500 per tabung gas elpiji 3 Kg, Insya Allah akan kami tindaki kalau ada pihak yang bermain soal gas elpiji 3 Kg kami sudah Warning sejak lama, yang jelas kita mendapat tambahan stok sebesar 10% dari 8.400 tabung per hari atau hampir 800 tambahannya, sekali lagi jika tidak ada pihak yang bermain stok gas elpiji ini aman,” imbuh dia.
Jelang lebaran, atau dua minggu jelang Idul Fitri, pihaknya juga akan mengadakan Pasar Murah untuk operasi pasar guna menekan harga dan membantu masyarakat kelas menengah bawah, terang Zulkifli.
Kadis Perdagangan ini juga menitipkan nomor telepon selulernya bilamana ada pihak atau warga yang ingin melapor soal harga yang disinyalir dipermainkan pedagang atau ada penimbunan barang. “Silakan laporkan ke saya, catat nomor hape saya silakan bagikan jika ada yang mau melapor, ke nomor 0852 5666 0908,” pungkas Zulkifli.(*)
“Besok kita mau inspeksi ke pasar-pasar tradisonal antara lain ke PNP dan Pasar Andi Tadda untuk memantau harga bersama bapak Pjs Walikota Palopo selaku Ketua TPID atau Tim Pengendali Inflasi Daerah, jadi sekali lagi kami juga mengimbau untuk konsumen janganlah jor-joran belanja, secukupnya saja, tidak usah ‘panic buying’ karena akan berpengaruh pada pasokan dan harga itu sendiri,” sebut Kadisdag.