MEDU-ONLINE | Gerakan Pemuda Towuti yang mengatasnamakan Bongkar Masalah Kerja (Gepbomkar) menyayangkan perilaku tindakan repressif oknum aparat kepolisian pada saat pengawalan demonstrasi di Enggano Pertigaan Jalan Poros Sorowako, Luwu Timur.
Aksi demonstrasi Rabu kemarin (17/06/2020) dimana beredar video saling dorong dan tarik-menarik oleh sebahagian aparat kepolisian dan massa aksi. Aparat kepolisian terlihat berusaha melerai dan menenangkan situasi agar kembali kondusif,
Dalam kejadian itu sebelumnya, massa aksi menggelar demonstrasi meminta 3 perusahaan PT. Sinar Kasih Sorowako, PT. Sawerigading Utama Sorowako dan PT. Maju Jaya Sorowako mentransparankan mekanisme hasil tes terhadap calon karyawan.
Namun sayangnya, karena unjukrasa ini berbuntut ricuh.
“Kami sangat menyayangkan perilaku (tindakan) oknum Kepolisian yang mengawal aksi demonstrasi kemarin, yang mengakibatkan adanya peserta aksi massa yang menjadi korban tindakan repressif aparat. Teman kami mendapat perlakuan fisik saat berunjuk rasa pada Rabu (17/06/2020) kemarin,” kata Akbaruddin, jenderal lapangan massa aksi dalam rilisnya.
“Kami sangat mengutuk tindakan repressif aparat yang membuktikan peristiwa ini sudah mengancam demokrasi dalam menyampaikan pendapat di muka umum di negara ini,” tegasnya.
Mestinya ini tidak perlu dilakukan dalam pengawalan aksi dan mampu mengontrol emosi, harapan kami ke aparat kepolisian dalam pengawalan aksi, perlunya ke depan mengedepankan sikap harmonis dan lebih persuasif kepada massa aksi. Langkah yang akan kami ambil, kami berencana melaporkan kejadian ini ke aparat penegak hukum agar ditangani lebih lanjut. Kita juga sudah membawa teman kami ke Puskesmas di kecamatan Towuti untuk divisum,” pungkasnya. (rilis)