MEDU-ONLINE | Sejumlah warga yang terdampak banjir bandang di Luwu Utara (13/07) lalu, pada mengungkapkan kesedihan dan menghadapi bencana ini.
Sejumlah warga yang terdampak banjir bandang di Luwu Utara (13/07) lalu, mengungkapkan kesedihannya saat menghadapi bencana ini.
Nita, salah seorang warga Masamba mengatakan sudah trauma dan panik jika membaca info dimedsos bahwa debit air kembali naik.
“Kami sangat ketakutan, tanggul pasir yang dibuat pemerintah kembali jebol. Tidak tau kasian sampai kapan kami begini,” ujar Nita salah seorang warga Masamba, Minggu (09/08) pagi.
Senada dengan Nita, Nejatullah warga jalan Syuhada Masamba mempertanyakan pernyataan Kadis PUPR Luwu Utara, Syuaib Mansur dibeberapa media yang yang mengatakan progress pembersihan telah mencapai 65 persen.
Menurut Nejatullah, warga sangat kecewa sebab fakta dilapangan material lumpur dan pasir yang masih sangat tebal serta tumpukan kayu di sekitar pemukiman masih menyulitkan akses mereka mengevakuasi barang yang masih tersisa di rumahnya.
“Jangan sampai orang diluar sana menganggap kondisi kami sudah membaik padahal sebenarnya masih memprihatinkan,” ucapnya lirih.
“Disisi lain tentang upaya sejumlah pihak yang telah memberi bantuan selama ini, kami ucapkan terima kasih,” lanjutnya. (ril)