MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Beredar postingan di Grup whatsapp DPRD Luwu Utara bahwa Erwin yang merupakan anggota LSM LP-KPK yang tergabung di Forum Komunikasi Lsm- Pers Luwu Utara telah di duga melakukan pemerasan terhadap Kepala Sekolah Upt SDN 201 Mattirowalie, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara.
Isu tersebut beredar dengan Foto Erwin yang diberi tanda lingkaran dengan caption ‘Tabe ada yang mengenal ini katanya KPK (Mungkin Lsm) beliau mendatangi beberapa sekolah penerima DAK dengan alasan mau periksa’, tulis salah satu oknum ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Utara di Grup Whatsapp DPRD Luwu Utara.
Lanjut oknum Asn tersebut meneruskan percakapan whatsappnya bertulis ‘kalau tidak dikasih uang di sekolah na datangi di rumah’.
Sementara itu, Erwin selaku anggota LSM LP-KPK, yang tergabung di Forum Lsm – Pers saat dikonfirmasi, membantah tudingan tersebut.
“Saya tidak pernah memeras kepsek apalagi sampai mendatangi rumahnya untuk minta uang, tujuan saya ke sekolah untuk silaturahmi dan minta izin untuk melihat bangunan. Bagaimana mungkin saya mendatangi rumah kepsek, sedangkan saya sendiri tidak melihat rumah ibu kepsek mattirowalie,” ungkapnya, Selasa (23/8/2022).
Erwin melanjutkan, saya ke sana dengan membawa nama lembaga saya LP – KPK.
“Di buku tamu saya menulis LP-KPK karena itu nama lembaga saya dan saya tidak pernah mengaku dari KPK,” tegasnya.
Ditempat yang berbeda Kepsek UPT SDN 201 Mattirowalie, Kecamatan Malangke Barat, Sahmia Amali menuturkan bahwa Erwin tidak pernah memeras dirinya.
“Saya tidak pernah merasa di peras oleh pak Erwin, apa lagi saya di datangi sampai di rumah untuk minta uang ” tuturnya, di Kediamannya, di Kecamatan Malangke Barat, Selasa (23/8/2022).
Saat dikonfirmasi terkait chat whatsappnya, Sahmia mengatakan bahwa ia hanya bercanda.
“Saya hanya bercanda dan ada oknum yang memberi pesan kepada saya, jika ada Lsm yang datang jangan dilayani,” jelasnya.
Ketua Forum Lsm – Pers, Almarwan langsung menangapi kasus ini.
“Apa yang beredar di grup whatsapp DPRD Luwu Utara, itu tidak sesuai fakta, , menurut pengakuan kespsek SDN Mattirowalie sendiri,” ucapnya.
Almarwan menambahkan, Kepsek mengakui bahwa, ia yang mengirim foto tersebut ke oknum ASN Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan untuk konsumsi pribadi, bukan untuk di viralkan di grup – grup whatsapp dan ia juga mengatakan itu cuma main-main (bercanda).
“Dengan adanya tudingan tersebut kita akan melaporkan oknum Asn Dinas pendidikan dan kebudayaan tersebut ke pihak yang berwajib,”dengan dugaan penyebar berita hoax yang mangandung pencemaran nama baik,” kuncinya.