MEDU.ONLINE – Kepolisian Polsek Baebunta, Luwu Utara mengamankan dua warga Desa Bumi Harapan. Meraka diamankan setelah melakukan penganiayaan terhadap korban Luther Sigi (55). Senin (15/6/2020) lalu.
Kejadian itu bermula ketika korban Luther bersama terduga pelaku Yusak Penambunan (42), Wiro (25) dan tiga orang lainnya sedang berkumpul sambil minum-minuman keras, setelah memperbaiki pematang sawah yang jebol.
Pada saat minum miras tersebut, Yusak Panambunan bercanda dengan Man salah satu rekannya. Dimana dalam pembicaraan mereka ada bahasa “Kambei /Pukul”, mendengar hal tersebut Luther Sigi tersinggung dan mencecar Yusak Panambunan dengan pertanyaan berulang, “siapa yang ingin kau pukul?”
Sambil menepuk-nepuk dada, Yusak Panambunan menggunakan tangan dimana Yusak Panambunan berusaha menjelaskan bahwa mereka hanya bercanda dan tidak ada maksud menujukan hal tersebut kepada orang lain.
Akibat karena berulang kali didesak Yusak Panambunan emosi dan memukul wajah Luther Sigi menggunakan tangan terkepal hingga berdarah sehingga Wiro langsung berdiri dan memukul Yusak Panambunan menggunakan botol dibagian kepala hingga tak berdaya kemudian salah seorang teman Minanga melerai dan membawa korban ke RSUD untuk mendapatkan perawatan akibat pendarahan di bagian kepala
Kapolsek Baebunta, Iptu Rodo Manik mengungkapkan bahwa tindakan yang kami ambil yakni mengamankan barang bukti dan mengecek kondisi para korban
“Pada hari Selasa 16/06/20 sekitar pukul 08.00 wita Wiro menyerahkan diri dan diamankan di Mapolsek Baebunta sekaligus yang bersangkuta mengakui pengrusakan yang dilakukannya terhadap rumah Yusak Panambunan,” Kata Kapolsek pada awak media, Jumat (19/06/20) sekitar pukul 21.00 wita.
Iptu Rodo juga mengungkapkan bahwa, dalam kejadian penganiayaan beserta pengrusakan rumah tersebut, Wiro mengakui bahwa dia pelakunya.
“Saat ini kita telah mengamankan Wiro dan Ambe Lao di Mako Polsek Baebunta untuk proses lebih lanjut,” tutupnya.
Atas kejadian itu, korban Yusak Panambunan, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Andi Djemma Masamba karena mengalami pendarahan akibat penganiayaan untuk mendapatkan perawatan. (Pt)