MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Berawal dari kegiatan olahraga Futsal di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, kedua tim saling aduh mulut sehingga kedua tim bermain terlalu kasar dan terpaksa pertandingan sementara dihentikan oleh wasit yang memimpin perbandingan pada Rabu (29/11/2023) lalu.
Dugaan adanya penganiayaan yang terjadi diluar lapangan futsal, salah seorang pelajar SMA Luwu Utara yang menjadi korban oleh oknum polisi tersebut inisal AIM (17) Yang mengakibatkan Korban luka lebam pada bagian mata.
Menurut Kakak Korban, Reski Alim
adiknya AIM mengaku tak tahu menahu perihal mengapa dia di pukuli setelah ia dan teman-temannya, selesai bermain futsal di Masamba.
Awalnya, kata Reski, sang adik bermain futsal dengan timnya namun terjadi keributan yang menyebabkan perkelahian.
Namun, kata dia, adiknya tidak ikut dalam perkelahian tersebut dan langsung pulang setelah kejadian, dikutip dari ideatimes.id
Setelah kejadian Korban dan pelaku sepakat untuk berdamai dan saling minta maaf dan disaksikan oleh saudaranya. Dengan syarat pelaku akan bertanggungjawab untuk membiayai korban sampai sembuh.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Galih Indragiri melalui kasat Reskrim, AKP Joddy didampingi Kasi Propam, menjelaskan bahwa setelah kejadian keduanya sepakat untuk berdamai.
“Keduanya sepakat berdamai dan kami akan bertanggung jawab terhadap korban sampai kondisi matanya pulih,” ucap Kasat Reskrim kepada awak media diruang kerjanya, Kamis (7/12/2023).
Bahkan Joddy meminta kepada korban untuk melakukan kontrol atau chek Up ke dokter spesial mata, dimana semua biaya pengobatan korban adalah tanggungjawab dari pihaknya.
“Semua biaya pengobatan akan kami tanggung, dan kami juga berdoa semoga adinda AIM cepat diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. Dan tetap kembali beraktivitas sedia kala,” tutupnya.