KPU Luwu Utara Enam Hari Gelar Sosialisasi DP3 Di Lokus

MEDU-ONLINE, LUWU UTARA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) menggelar sosialisasi pendidikan pemilih melalui program desa peduli pemilu dan pemilihan (DP3) tahun 2021.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan selama enam hari di lokasi khusus (lokus) yang ada disejumlah desa/kelurahan dengan semangat demokrasi dari desa untuk Indonesia.

Ketua KPU Luwu Utara, Syamsul Bachri mengatakan bahwa partisipasi menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan pemilu maupun pemilihan.

“Oleh karena itu KPU sebagai lembaga penyelenggara berupaya untuk terus menjaga tingkat partisipasi agar stabil atau meningkat dari pemilu dan pemilihan,” ungkapnya, Rabu (8/12/2021).

Syamsul melanjutkan, dalam kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih melalui program DP3, yang dimulai pada tanggal 24 November 2021.

“Kami sudah membuat jadwal dalam melakukan sosialisasi DP3 ini, hari pertama yang dilakukan di desa Banyuurip dan keluaran Bone-bone, desa Muktitama, desa Beringin Jaya, desa Limbongwara dan Pengkendekan,” jelasnya.

Syamsul juga mengatakan bahwa sudah menetapkan enam lokus sesuai dengan petunjuk KPU Republik Indonesia yang diikuti oleh berbagi segmen pemilih serta para tokoh adat, pemuda, perempuan dan pemilih pemula.
“Jadi kegiatan DP3 ini adalah program KPU RI untuk memberian pendidikan bagi pemilih yang dilaksanakan oleh KPU dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai haknya dalam memberikan suara saat pemilu maupun pemilihan secara mandiri, dan rasional dan menjadi kader sebagi mitra kami dalam melakukan sosialisasi dilingkungannya,” terangnya.

Syamsul menyebutkan bahwa dari enam lokus yang menjadi sasaran DP3 tersebut adalah Daerah tingkat partisipasi pemilih rendah yakni desa mukti tama kecamatan baebunta selatan, dan desa pengkendekan kecamatan rongkong, Daerah potensi tingkat pelanggaran pemilu tinggi dan rawan konflik, desa Banyuurip dan kelurahan Bone-bone di kecamatan Bone-bone dan Daerah rawan bencana desa Limbong wara di kecamatan Malangke Barat, desa Muktitama, kecamatan Baebunta Selatan.

“Untuk memaksimalkan kegiatan tersebut, semua komisioner menjadi fasilitator dan pendamping fasilitator kasubag dan staf yang sudah mengikuti pelatihan Training Of Facilitator (TOF) dari KPU Provinsi dan selanjunya membagi diri di masing-masing lokus disejumlah desa/kelurahan yang sudah ditetapkan. Dalam kegiatan pendidikan pemilih DP3 menggunakan metedeologi tatap muka dalam bentuk ceramah, diskusi dan geme dengan materi sosialisasi yang sudah disiapkan adalah pentingnya demokrasi, pemilu dan partisipasi, Sistem dan tahapan pemilihan umum dan pemilihan, Teknik komunikasi publik, Pendidikan pemilih dalam pencegahan politik uang, Teknik dan metode identifikasi berita bohong (Hoaks) dan Modus operandi dan solusi kampanye sara,” ungkapnya.

Syamsul juga berharap program kegiatan DP3, sebagai supleman awal menuju demokrasi yang subtansi untuk membentuk pelaksanaan demokrasi yang mampu mencerminkan nilai-nilai Pancasila agar tingkat partisipasi pemilih pada penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 mendatang lebih meningkat, karena DP3 ini adalah pendidikan pemilih yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Pemilu dan pemilihan merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis, pemerintahan yang dihasilkan dari pemilu atau pemilihan diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapatkan legitimasi yang kuat dan amanah. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas pemilu dan pemilihan tersebut,” kuncinya.

Pos terkait