PALOPO — Komisi Pemilihan Umum Kota Palopo menggelar Peluncuran Tahapan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Palopo 27 Juni 2018, di Saodenrae Convention Centre (SCC), Rabu malam, 18/10/2017.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Palopo, Haedar Djidar mengingatkan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya 27 Juni 2018 mendatang.
Ia juga memohon bantuan dan peran serta semua lapisan masyarakat agar turut membantu KPU mensosialisasikan tahapan pilkada, terlebih peran media yang dianggapnya sebagai bagian penting kesuksesan pelaksanaan Pilgub Sulsel dan Pilkada Palopo 2018 mendatang.
Ikbal Latief, Ketua KPU Sulsel yang ikut hadir mengatakan, masih banyak masyarakat Sulsel yang hingga hari ini belum tahu persis tentang pelaksanaan pilkada.
Secara umum, kata dia, Pilkada Serentak 2018 untuk Sulsel masih relatif kondusif. Meski begitu ia meminta agar semua stake holder, selalu mengedepankan etika dan menegakkan aturan main yang sudah disepakati, sehingga Pilkada Berkualitas tidak sekedar slogan semata.
Dalam kesempatan itu, KPU Palopo juga memperkenalkan maskot barunya yakni sepasang burung elang yang diberi nama Elang Kuaja (Langkang Kuajang).
Maskot tersebut terdiri dari sepasang burung khas Palopo jantan dan betina, yakni elang Sulawesi yang sedang memegang surat suara bertuiskan “27 Juni 2018” yang berarti tanggal pencoblosan di Pilkada Serentak 2018 serta tongkat yang jadi simbol kedatuan Luwu (Besi Pakka), nampak pula keris atau badik yang terselip di pinggang elang jantan yang berkopiah hitam. Sedangkan Elang betina memakai busana khas Tana Luwu sejenis baju bodo dengan mahkota di kepala. Sementara baju yang dikenakan si elang jantan adalah baju adat Tana Luwu dengan saku di sebelah kiri memakai rantai, biasanya diisi replika jam ala tempo doeloe.
Tak hanya maskot, KPU Palopo juga memperkenalkan jingle Pilkada Palopo 2018 yang dinyanyikan oleh Ozy Adriansyah, eks Idola Cilik 3 asal Makassar yang kini bermukim di Jakarta, diiringi musik akustik dan gesekan biola oleh musisi lokal Palopo dengan ciamik.
Sementara itu Walikota Palopo dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam pelaksanaan pilkada. Tahapan pilkada, kata Judas, adalah bagian dari pesta milik masyarakat itu sendiri yang harus mereka jaga dan pelihara agar esensi demokrasi dan tatanan dalam masyarakat tetap terjaga. Ia juga meminta KPU dan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan pilkada agar selalu bersikap profesional dan menjaga marwah lembaganya, sehingga peristiwa dibanyak tempat terkait hal-hal yang menjadi ekses pilkada bisa diminimalisir. Pengalaman pilkada sebelumnya, lanjut walikota, harus dijadikan pelajaran, karena yang rugi akibat peristiwa kelabu di Pilkada Palopo lalu bukan hanya pemerintah dan lembaga pelaksana pemilu tapi juga masyarakat itu sendiri.
“Sudah ada permintaan pasukan keamanan agar Palopo dalam memasuki tahapan Pilkada ditambah personil Brimob, kita tentu tidak ingin status Kota Palopo terus menerus dianggap rawan,” ucap orang nomor satu di wilayah bekas pecahan Kabupaten Luwu ini.(*)