MASAMBA — Tak ada akar rotan pun jadi. Begitu perumpamaan yang sering dikemukakan sebagian orang saat melihat suatu kondisi minimalis yang membutuhkan opsi alternatif. Adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bone-Bone yang mencoba mengelola lahan BPP seluas 6 x 4 meter dengan melakukan penanaman enam jenis sayuran dan 20 pohon buah naga. Hasilnya, sungguh menakjubkan.
“Jangan lihat luasnya, tapi lihatlah kreatifitas teman-teman PPL dalam memanfaatkan lahan BPP dengan menanam lima jenis sayuran dan 20 pohon buah naga,” ujar Kepala BPP Bone-Bone, Sem Marannu, kepada media ini, Selasa (31/10), di Bone-Bone. Lima jenis sayuran yang ditanam adalah bawang merah, kangkung, bayam, sawi, tomat dan cabe.
Sebagai BPP Percontohan di Luwu Utara, BPP Bone Bone dituntut untuk selalu menciptakan inovasi teknologi, serta kreatif memanfaatkan potensi sekecil apapun, untuk mendapatkan value, baik sisi ilmu pengetahuan, maupun sisi finansial guna mendapatkan sumber pendapatan lainnya. Salah satunya adalah pemanfaatan pekarangan secara konseptual dalam rangka diversifikasi tanaman.
“Kami berharap, dengan adanya pengelolaan lahan BPP ini, setiap masyarakat, baik individu maupun kemlompok, yang masuk ke BPP kami, bisa melihat bahwa meski di lahan sempit ternyata bisa juga dipakai untuk diversifikasi tananaman,” terang Sem.
“Mudah-mudahan BPP lain di Luwu Utara bisa mencontoh apa yang kami lakukan di sini,” imbuhnya.
Sem menambahkan, pengelolaan lahan BPP secara konseptual adalah bentuk keseriusan seluruh BPP di Luwu Utara untuk senantiasa melakukan pembenahan, sekaligus perubahan yang lebih baik ke depannya. “Saat ini seluruh BPP tengah berbenah, meski dengan dana swadaya, kami tetap bisa bekerja dengan baik,” pungkasnya.
Penulis: Lukman Hamarong