Kukuhkan Persakmi Lutra, Prof Ridwan: Bantu Pemerintah Wujudkan Program 1 Desa 1 SKM

MASAMBA — Pengurus Cabang Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Kabupaten Luwu Utara Periode 2016 – 2020 resmi dikukuhkan, Sabtu (3/3) kemarin oleh Ketua Umum Persakmi Pusat, Prof. Ridwan Aminuddin, di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.

Dalam sambutannya usai mengukuhkan Pengurus Cabang Persakmi Luwu Utara, Prof Ridwan meminta seluruh Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang bernaung di bawah panji Persakmi untuk senantiasa membantu seluruh program pemerintah daerah kabupaten Luwu Utara, khususnya program 1 Desa 1 SKM.

“Sarjana Kesehatan Masyarakat di Luwu Utara harus turut aktif berpartiskipasi dalam program pemerintah daerah, yaitu program satu desa satu sarjana kesehatan masyarakat,” ucap Ridwan. Salah satu tujuannya, lanjut Ridwan, untuk memonitoring perkembangan kesehatan yang ada di desa tersebut,” terang Ridwan.

Ridwan mengimbau demikian karena kehadiran sarjana kesehatan masyarakat, salah satu fungsi utamanya membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah angka kematian ibu dan anak serta meminimalisir orang sakit. “Fungsi utama sarjana kesehatan masyarakat, ya harus aktif membantu program pemerintah yang pro orang sehat,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Persakmi Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Sukri Palutturi, menyebutkan, ada tujuh pilar kesehatan masyarakat yang mesti dikuasai oleh para SKM. Ketujuh pilar tersebut adalah (1) gizi masyarakat, (2) epidemiologi, (3) kesehatan lingkungan, (4) promosi kesehatan dan ilmu perilaku, (5) kesehatan dan keselamatan kerja, (6) administrasi kebijakan kesehatan, serta (7) statistik.

“SKM harus mampu menguasai semua bidang, baik dari gizi masyarakat, nutrisi sampai kepada manajemen rumah sakit,” tandas Prof Sukri. Sebelumnya Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam sambutannya meminta seluruh stakeholder mendukung program pemerintah berupa sarjana kesehatan masyarakat masuk desa.

“Untuk membangun masyarakat yang sehat, program sarjana kesehatan masyarakat masuk desa salah satu solusinya,” ucap Bupati perempuan pertama di Sulsel tersebut.(LH)

Pos terkait