Masamba — Masih ingat dengan nama Sriwati Patiwiri, guru TK yang sempat disebut Bupati Luwu Utara saat Pengukuhan Paskibraka pada Agustus kemarin sebagai satu-satunya guru di Sulawesi Selatan yang mendapat Bea Siswa kuliah singkat di University of Sidney Australia? Siang kemarin, Senin (18/12) kami mendapat kesempatan melakukan wawancara dengan guru yang mengaku memperdalam Bahasa Inggris-nya melalui media youtube ini.
“Banyak hal yang ingin saya lakukan ke depan setelah mengikuti kuliah di University of Sidney Australia. Salah satunya saya ingin menjadikan sekolah TK Pembina Kecamatan Sukamaju sebagai sekolah TK bertaraf nasional dan internasional. Sekaligus ini visi saya ke depan setidaknya tahun 2023 mendatang,” ujar Sriwati saat diwawancarai di Ruangan Kepala Dinas Pendidikan, Senin kemarin.
Guru yang juga Kepala Sekolah TK Pembina Sukamaju ini mengatakan, untuk mewujudkan sekolah bertaraf internasional tidak mudah. Perlu perubahan pola pikir atau mindset dari seluruh stakeholder di sektor pendidikan.
“Terlebih dahulu kita rubah mindset para guru kita. Bahasa Inggris bagi murid TK mungkin masih tabu, karena belum diterapkan. Pelan tapi pasti, jika ada kemauan yang kuat dari kita semua, saya yakin ini bisa kita lakukan. Insya Allah mimpi ini akan saya coba wujudkan,” terangnya.
Dia mengaku terinspirasi dari model sekolah di Australia di mana setiap sekolah menerapkan sistem Education for All, sekolah untuk semua. Katanya, sekolah di Astralia tidak membeda-bedakan siswanya. Semua orang berhak sekolah dengan perlakuan yang sama. “Yang cacat, yang nakal, yang pintar, yang kurang, semua sekolah bersama di tempat yang sama. Tidak ada yang dibedakan. Ini yang disebut education for all,” ungkap guru kelahiran Masamba 42 tahun silam ini.
Semua sekolah di Australia, kata Sriwati, menerapkan sistem Education For All. Untuk itu, terinspirasi dari Education For All, Sriwati mencoba melakukan hal yang sama, setidaknya di sekolah tempat dia mengajar.
“Di Australia semua anak sekolah bersama, bergabung dalam kelas yang sama. Tak peduli apa pun kondisi sang anak. Selain guru akademik, pihak sekolah juga menyediakan guru psikolog. Mereka betul-betul mencanangkan education for all,” terang Sriwati.
“Pemahaman mereka, ketika anak yang kurang itu bergabung dengan yang kurang, berarti tidak ada jalan mereka untuk berkembang. Sebaliknya, ketika anak yang kurang ini dikolaborasi dengan anak yang pintar, tentu dia bisa ikut mengikuti semangat mereka untuk menjadi pintar juga. Kita tidak boleh membeda-bedakan mereka. Untuk itu, saya berterima kasih kepada P4TK TK PLB Bandung yang telah memilih saya untuk ikut kuliah singkat di Australia karena banyak oleh-oleh yang bisa saya bawa pulang untuk diterapkan di Luwu Utara. Juga kepada pemerintah daerah yang juga ikut mensupport saya,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama. Kadis Pendidikan Jasrum mengapresiasi apa yang telah dicapai Sriwati. Untuk itu, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada Kepala Sekolah tersebut saat Upacara Hari Bela Negara, Kamis 21 Desember 2017 mendatang. “Insya Allah, kita akan berikan penghargaan saat Upacara Hari Bela Negara nanti, dan ibu Bupati yang akan memberikan langsung. Ini bentuk kepedulian kepada mereka yang berprestasi dan mengharumkan nama daerah,” ujar Kasrum. (Lukman Hamarong)