Makassar — Bendung Baliase adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang saat ini tengah memasuki tahap finalisasi. Bendung yang letaknya di tengah kota dan berkonsep destinasi wisata ini akan dipersiapkan menjadi ikon baru Luwu Utara. Tidak salah kemudian ketika majalah nasional, Konstruksi, menjadikan gambar bendung Baliase sebagai cover utama Edisi Tahun 2018 kemarin, dengan judul headline, “Bendung Baliase Ikon Baru Luwu Utara”.
Eks Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel, Tengku Iskandar, mengungkapkan hal ini, Jumat (15/2) kemarin, di Kantor BBWSPJ, jalan Sekolah Guru Perawat Emmy Saelan 3, Makassar. “Bendung Baliase adalah ikon baru Luwu Utara dan sudah dikupas tuntas di majalah Konstruksi. Bahkan jadi cover dan headline,” ungkap Iskandar di hadapan Bupati Indah Putri Indriani, dan Kepala Dinas PUPR Suaib Mansur.
Menurut Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, majalah Konstruksi adalah majalah nasional yang punya standar dan pertimbangan tersendiri di dalam memilih cover dan menentukan headline. “Bendung Baliase paling bagus tata letaknya di Indonesia. Mungkin ini pertimbangan mereka menjadikan bendung Baliase sebagai cover utama dan judul headline,” ungkapnya.
Sementara Kadis PUPR Suaib Mansur mengatakan, bendung Baliase adalah bendung yang letaknya paling strategis karena terintegrasi dengan jalan nasional, dekat dengan bandara dan berada di tengah kota. “Bendung ini satu-satunya yang paling strategis letaknya. Tidak salah ketika majalah Konstruksi menjadikan bendung ini sebagai cover. Majalah ini selalu menampilkan konstruksi yang menjadi viral karena keindahan dan keunikannya,” jelas Suaib.
Beberapa judul yang terkait bendung Baliase yang ada di dalam majalah Konstruksi Edisi Tahun 2018 ini adalah Bendung Baliase Ikon Baru Luwu Utara, Irigasi Baliase untuk Rakyat Luwu Utara, Jaringan Irigasi Baliase Pembangunan Setelah Empat Dekade, dan Progres Pekerjaan Jaringan Irigasi Baliase. Semua dibahas dan dikupas secara mendalam oleh narasumber yang berkompeten, salah satunya Tengku Iskandar. (LH/HMS)
