PALOPO — Naiknya kembali harga BBM membuat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Palopo melakukan aksi unjuk rasa menentang pemerintah untuk segera mengembalikan harga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi ini dilakukan di depan kantor DPRD, Jalan Anggrek, Kecamatan Wara, Selasa, (3/4/2018) kemarin.
Jenderal Lapangan (Jenlap), Resky membacakan 4 butir tuntutan, diantaranya menegaskan bahwa pihaknya menuntut pemerintah untuk mencabut RUU KUHP tentang pasal penghinaan presiden, cabut UU MD3, menurunkan harga bahan pokok, serta komersialisasi pendidikan.
“Kita juga meminta pemerintah mengembalikan subsidi listrik dan LPG,” tegas Resky.
Sementara itu saat mahasiswa ingin memasuki halaman kantor DPRD untuk menyampaikan orasi, demonstran dilarang masuk oleh anggota DPRD Kota Palopo.
“Kita sempat ditutupkan pagar dan dilarang masuk di halaman DPRD untuk melakukan orasi, kami tidak tahu apa alasan anggota DPRD melarang kami, padahal ini rumah kami, ini rumah rakyat,” tandas Resky kesal.(*)