Mandek Pasca Prof NA, Danny-Azhar Diminta Lanjutkan Jalan Seko Jika Terpilih Gubernur

Media Duta, Luwu Utara – Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luwu Utara (Lutra) yang juga Anggota DPRD Riswan Bibbi mengumpulkan masyarakat dalam rangkaian kampanye dialogis calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad, Minggu (20/10/2024) malam.

Meski malam hari, masyarakat tampak berbondong-bondong berdatangan di lokasi yang berada di Bukit Pokko, Desa Kappuna, Kecamatan Masamba.

Antusias warga yang hadir di lokasi kebun durian ini, mulai tokoh pemuda, perempuan, adat hingga Anggota DPRD dari PPP dan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Danny Pomanto – Azhar Arsyad.

Riswan Bibbi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang antusias hadir untuk mendegar langsung arahan dari Azhar Arsyad.

Riswan Bibbi mengungkapkan pasangan DIA punya konsep, ide, gagasan membawa Sulawesi Selatan lebih baik, ekonominya maju, terkhusus wilayah Luwu Raya bisa mendapat kue pembangunan yang sama dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Insya Allah Calon Gubernur Pak Danny Pomanto sudah mengagendakan perjalanan menuju Seko,” ucap Riswan disambut riuh aplaus ratusan warga.

Riswan mengungkapkan persoalan infrastruktur jalan di Seko sudah sempat mendapat perhatian pada era Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dengan menggelontorkan anggaran untuk perbaikan jalan.

“Ketika Pak Prof Nurdin Abdullah sebagai gubernur beliau sudah berjanji dan menggelontorkan anggaran infrastruktur jalan setiap tahunnya untuk bagaimana Seko tuntas jalannya ke sana sebagai bagian daerah yang terintegrasi dengan Luru Raya. Tetapi apa yang terjadi setelah Pak Prof meninggalkan jabatannya sebagai gubernur, akhirnya anggaran yang dikomitmenkan beliau Saya tidak tahu kenapa, apa alasannya semua putus,” ungkapnya.

Alhasil lanjut Riswan, Seko sekarang ini diperhadapkan pada situasi jalan yang tidak terurus dan membuat warga kecewa.

“Insya Allah Pak Danny Pomanto punya komitmen untuk itu memperbaiki infrastruktur jalan di Luwu Raya ini,” lanjutnya bersemangat.

Ia menambahkan Luwu Raya memiliki sumber daya alam yang melimpah dari sektor perkebunan, pertanian dan komitmen pemimpin yang dapat meningkatkan agar masyarakat semakin sejahtera ada di DIA.

“Kita tahu bahwa Luwu Raya ini sebagai penyumbang atau memberikan kontribusi PAD untuk Sulsel dalam setiap tahunnya cukup luar biasa, tetapi kita menginginkan keadilan. Kita menginginkan pemimpin yang bisa menciptakan keadilan itu yang bisa mendistribusikan kue pembangunan untuk Luwu Raya ini ke depan supaya lebih adil dan merata,” ucapnya secara lantang.

Dia melanjutkan Luwu Raya adalah bagian dari pemilih terbesar dari pendekatan geopolitik di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Insya Allah pada pilkada Sulsel 2024 ini hanya ada dua pasangan. Kalau bahasa kita disini singel, satu lawan satu, artinya kalau satu lawan satu berarti nomor berapa yang menang?,” ucap Riswan dibalas riuh warga “yang menang Satu.

Dia berpesan dalam memilih pemimpin pendekatan proses perbandingan dengan menggunakan akal sehat. Semua yang disampaikan, ia optimis dan yakin warga di Luwu Raya ingin perubahan dan pemimpin yang memiliki perhatian dan kepedulian pembangunan secara merata.

“Pasti kita pilih beliau (Azhar Arsyad) bersama Pak Danny. Dari sisi prestasi beliau sudah jelaskan tadi Komitmen pembangunannya beliau itu luar biasa. Saya selama ini jalan di Kota Makassar hampir tidak ada lagi jalan yang jelek. Artinya beliau ini memiliki jiwa-jiwa pembangunan yang tinggi,” lanjutnya.

Dalam pertemuan ini, turut hadir Anggota DPRD Sulsel dari dapil Luwu Raya Zulfikar Limolang, Mantan Anggota DPRD Sulsel Dapil XI, Irwan Hamid, Sekretaris DPW PKB Sulsel Muhammad Haekal, Bendahara DPW PKB Sulsel Dahran.

Diketahui Nurdin Abdullah adalah gubernur Sulsel periode 2018-2023. Masa kepemipinannya memasuki tahun pertama 2019, harapan puluhan tahun warga Seko yang hidup terisolir, 2021 sudah sebagian ruas jalan poros Sabbang-Seko sudah mulus teraspal.

Namun Nurdin Abdullah resmi diberhentikan sebagai Gubernur Sulsel pada awal Januari 2022 karena tersandung kasus hukum. Setelah itu dilanjutkan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel defenitif.

Pos terkait