Masuk Lorong, Bunda Fatma Semangati Pelaku UMKM Lorong se-Kota Makassar

MEDU-ONLINE | Menurunnya pendapatan masyarakat terlebih di masa pandemi membuat semua lini usaha di sektor penggerak ekonomi menjadi kalang kabut.

Berbagai cara pun dilakukan agar bisa tetap bertahan hidup. Tak terkecuali bagi para pelaku usaha utamanya di kota besar seperti UMKM yang ikut tergerus pemasukannya.

Bacaan Lainnya

Melihat hal tersebut, Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi memberikan semangat dan dorongan bagi para pelaku UMKM saat hadir dalam kegiatan lomba UMKM lorong yang diadakan di Kelurahan Malimongan Kecamatan Wajo, Kamis (30/9/2021).

“Saya terharu. Hari ini saya melihat perjuangan pelaku usaha khususnya UMKM yang saling menonjolkan kemampuan baik dari segi pemasaran maupun hasil produknya. Ini membuktikan jika warga Makassar begitu tangguh menghadapi pandemi Covid-19 ini,” ungkap Bunda Fatma.

Lomba UMKM lorong ini diharapkannya menjadi motivasi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat pula meningkatkan pendapatan penjualan produk.

“Sekarang ini zamannya digitalisasi. Pemasaran di lakukan menggunakan media sosial. Kemasan yang apik, pengambilan gambar yang tepat, kalimat penjualan yang mudah di pahami akan menjadi magnet untuk memikat konsumen. Sudah saatnya melek teknologi,” tambahnya.

Lomba UMKM lorong se-kota Makassar ini diikuti oleh semua kecamatan dan akan dinilai oleh juri yang kompeten.

Kamis kemarin, Wawali Makassar, Bunda Fatma telah mengunjungi beberapa lorong diantaranya Kelurahan Malimongan, Kelurahan Suangga dan Kelurahan Ujung Tanah.

Adapun aspek penilaian dalam lomba UKM mencakup;  UMKM, Produk Pemasaran, dampak sosial , serta  manajemen usaha .

Dalam kesempatan tersebut, Fatma mengingatkan, bahwa walau saat ini kota Makassar telah ditetapkan PPKM level 2, darinya meminta agar warga tidak euforia dalam melakukan berbagai aktivitas.

“Kota Makassar bulan kemarin mengalami gelombang ke 2  peningkatan Covid 19 dan berada pada PPKM level 4. Alhamdulillah sekarang berada di  level 2. Kita tidak boleh euforia melakukan berkegiatan, harus tetap patuh menjaga protokol kesehatan. Kita tidak mau ada kluster lagi,” terangnya.

(*)

Pos terkait