Menggali Potensi Wisata Air Terjun Rema di Desa Tamboke Sukamaju

Sukamaju — Desa Tamboke Kecamatan Sukamaju rupanya memiliki potensi wisata yang sangat indah. Klaim ini bukan sekadar di atas kertas, tetapi sudah dibuktikan melalui observasi dan ekspedisi yang dilakukan Tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu Utara, Minggu (24/3/2019) kemarin.

Tim yang dipimpin Kepala UPT Pengelolaan Objek Wisata Luwu Utara, Bulan Masagena, ini melakukan penyisiran di beberapa titik objek wisata di Tamboke yang belum diketahui publik. Salah satu destinasi wisata yang berhasil disambangi adalah Air Terjun Rema yang lokasinya cukup tersembunyi. Air terjun ini berjarak 4 km dari bendungan Tamboke.

Untuk sampai ke tempat tersebut dibutuhkan perjalanan yang cukup melelahkan karena dilalui dengan dua cara, yakni berkendara dan berjalan kaki. Sebelum tiba di lokasi, Tim UPT menyisiri medan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Sampai di Pos Karang Taruna, tim harus melewati medan yang cukup menantang dengan berjalan kaki.

Tim ini juga harus melewati jalan yang berkelok-kelok dan cukup menanjak serta beberapa kali harus menyeberangi sungai dengan arus yang lumayan deras. Tim UPT tiba di lokasi air terjun dengan wajah-wajah yang cukup melelahkan. Namun, wajah-wajah lelah itu terbayar oleh pemandangan air terjun yang sangat indah.

“Air Terjun Rema mempunyai tinggi 20 m dengan debit air yang tidak terlalu ekstrim, sehingga sangat memanjakan mata pengunjung. Tentu saja dengan air yang jernih membuat kita yang melihatnya ingin segera menikmati sensasi air terjun ini,” kata Bulan saat tiba di lokasi bersama Tim lainnya, termasuk dari Bagian Humas dan Protokol.

Bulan mengatakan, Tim UPT Pengelolaan Wisata melakukan observasi di desa Tamboke dalam rangka mengetahui bagaimana segmentasi pasar dan target-target wisatawan yang nantinya akan berkunjung ke objek wisata tersebut. “Kita ingin jadikan air terjun ini sebagai objek wisata baru di Luwu Utara,” kata perempuan asal Rongkong ini.

Selain itu, pihaknya juga melakukan survei, sekaligus membuat perencanaan pembangunan sejumlah fasilitas di lokasi tersebut. “Setelah kita mendapatkan data yang dibutuhkan, nantinya akan kita usulkan untuk dibuatkan produk-produk wisata yang sesuai kebutuhan agar menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Luwu Utara,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Towe Langi, Bombom, mengungkapkan, minimnya wisatawan yang mengunjungi air terjun ini disebabkan kesulitan akses transportasi ke lokasi tersebut. “Pengunjung masih terbatas. Untuk itu, kami berharap Pemda Lutra membuka akses ke lokasi ini agar bisa lebih terekspos,” harapnya.  (LH/HMS)

Pos terkait