MEDU-ONLINE | Ada-ada saja tingkah warga Indonesia yang sering dipelesetkan sebagai warga +62 oleh netizen yang budiman.
Pasalnya, baru-baru ini tweet akun @OposisiCerdas memosting pernyataan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang menyebut jika virus corona varian Delta sudah bermutasi menjadi 25 anak dan cucunya selama pandemi Covid-19.
Kontan tweet ini langsung diserbu dan mendapat beragam reaksi serta komentar warganet di jagat Twitter.
Mereka rata-rata mengolok-olok statement Pak Menteri Kesehatan itu dengan nada gurau. Terkesan jika netizen tidak percaya lagi jika Corona memang masih ada di Tanah Air.
“Brarti itu virus sdh sepuh kan Dah punya anak cucu segala Dikit lagi punah itu virus,” cetus akun @Mamita188.
Sementara akun AniBunny14 menulis: “25 anak cucu itu masing² kebagian brp persen dr keuntungan bisnis PCR?”
Ada lagi akun @KopiHid00893980 menulis: “Alhamdulillaah beranak pinak juga, berarti virusnya normal gak mandul.”
Sedangkan akun @mbah_binong memention TS dengan kalimat: “Kalo begini kenapa gak dilakukan Keluarga Berencana bagi Virus Corona .. biar bisa dikendalikan”
“Semoga anak-cucunya gak berebut warisan,” tambah akun @Anyer_Fury
Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bilang jika virus corona varian Delta telah bermutasi menjadi 25 anak dan cucunya -selama pandemi Covid-19. Hal ini terus diwaspadai untuk mencegah penularan virus Corona.
“Jadi Delta yang asli itu B 1.617.2. Dia sekarang sudah bermutasi menjadi 25 anak dan cucunya. Yang paling banyak di Indonesia adalah AY.23 dan AY.4 ya,” kata kata Budi dalam diskusi daring dalam kanal PKS TV pada Sabtu (13/11/2021) kemarin.
Di Inggris, kata Budi, ada mutasi virus Corona varian Delta baru yang menyebabkan adanya peningkatan kasus penularan. Adapun Delta ini bernama AY.4.2 atau biasa disebut sebagai Delta plus.
“Ini contohnya terjadi di Inggris ya. Jadi di Inggris itu terjadi kenaikan. Karena memang varian baru. Kemudian begitu dia naik gara-gara Delta ternyata kita lihat Deltanya juga sudah bermutasi. Terjadi mutasi juga dari Delta. Yang namanya AY.4.2 atau kemarin disebut oleh Pak Luhut namanya Delta plus,” ungkap dia.
Budi menyampaikan adanya varian baru Delta ini cukup mengkhawatirkan. Pemerintah juga berupaya agar virus tersebut tak menyebabkan lonjakan penularan Covid-19.
“Dan ini juga cukup mengkhawatirkan. Jadi selain varian-varian yang benar-benar baru, tapi varian Deltanya sendiri bermutasi dan di Inggris, ini menyebabkan kenaikan seperti ini.”
“Nah, kita juga memonitor bukan hanya varian-varian baru keluar. Kita lihat di Indonesia sendiri varian Deltanya sudah bermutasi. Jadi ini Sat mutasi dari varian Delta,” jelasnya.
Karena itu, ia menerangkan pemerintah tengah menjalankan strategi deteksi untuk mencegah virus Corona varian baru itu masuk ke Indonesia.
“Jadi kita selalu monitor sekarang, varian-varian baru apa yang bahaya. Dan kita sudah lihat sekarang monitor dari dekat tiga varian baru.”
“Varian-varian baru yang juga menjadi perhatian WHO. Kita kontrol adalah jangan sampai varian baru ini kalau bisa jangan masuk ke Indonesia dengan memperkuat perbatasan-perbatasan kita,” tukasnya.
(*)