MEDU-ONLINE, DAKWAH | Percaya pada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman kelima.
Umat Islam wajib mengimani dan mengamalkan itu.
Iman kepada hari akhir artinya percaya bahwa hari kiamat akan datang, saat alam semesta hancur dan kehidupan akhirat menanti.
Kapankah kiamat terjadi, memang tidak ada yang bisa mengetahui pasti.
Tetapi Rasulullah memberikan beberapa tanda kiamat, baik tanda kecil ataupun tanda besar akan munculnya kiamat.
Dalam sejumlah hadits itu ada ada beberapa lokasi yang dikaitkan dengan munculnya tanda-tanda kiamat. Berikut ini beberapa lokasi yang dikaitkan dengan tanda-tanda datangnya kiamat:
Pertama, Danau Tiberias
Danau Tiberias terkadang disebut juga dengan nama Laut Al-Jalil atau Danau Al-Jalil. Dikutip dari Dikutip dari buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al-’Areifi, danau ini terletak di utara Palestina yang menjadi muara Sungai Yordania.
Airnya mengaliri seluruh kawasan delta Yordania. Panjang Danau Tiberias adalah 23 km lebar 13 km dan kedalamannya tidak lebih dari 44 km. Danau ini 210 meter lebih rendah daripada permukaan laut.
Menjelang hari kiamat nanti, air Danau Tiberias akan disedot habis oleh Ya’juj dan Ma’juj.
Dari An-Nuwas Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yajuj dan Majuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).
Kedua, Khurasan
Khurasan adalah tempat yang dipercaya keluarnya Dajjal. Ada pun hadis-hadis yang menyebut mengenai Khurasan adalah :
“Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan.” (HR Tirmidzi dari Abu Bakar bin ash-Shiddi RA).
Dalam buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani disebutkan Khurasan bermakna tempat terbit matahari. Khurasan merupakan negeri yang amat luas, meliputi beberapa negara Persi, Afghanistan, dan Turkistan.
Luasnya memanjang sampai ke Asia antara Sungai Amudariya sebelah utara serta timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan serta beberapa daerah Persi bagian barat. Selain itu, juga memanjang ke beberapa negara seperti Bukhari, Khawarizi, Ghaznah, dan Isfahan.
Saat ini, Khurasan terbagi menjadi negara Afghanistan (kota terpentingnya adalah Harah dan Balakh. Harah disebut juga Khurasan sebagaimana Damaskus disebut Syam) dan Iran bagian utara (kota terpentingnya adalah Naisabur dan Masyhad).
Khurasan yang diketahui saat ini adalah negara Persi yang terletak di bagian timur dan timur laut Iran. Kebanyakan penduduknya adalah kaum Syiah, sedangkan yang non-Muslim berada di Qillah.
Ketiga, di Asia munculnya Ya’juj dan Ma’juj
Dikutip dari buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman oleh Abu Fatiah Al-Adnani, sebagian ulama menyatakan saat ini kaum Ya’juj wa Ma’juj masih berada dalam kerangkeng besi.
Jika janji Allah telah datang mereka kelak akan dikeluarkan. Dalil yang menunjukkan bahwa dinding ini masih ada dan belum hancur ialah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW yang bersabda :
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hampir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka, ‘Kembalilah, kami besok akan dapat melubanginya. ‘Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila telah sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka, ‘Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah mengkehendaki,’ Lalu mereka kembali lagi, sedang dinding itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Hadits tersebut menunjukkan mereka saat ini sedang terus melobangi dinding, mereka terus bekerja hingga datangnya janji Allah. Jika saatnya tiba, dinding itu akan hancur dan keluarlah mereka.
Banyak pendapat para ulama dan sejarawan yang menyebutkan keberadaan mereka, ada yang menyebutnya di wilayah Azerbaijan, ada yang mengatakan berada antara Samarkand dan India. Namun, tidak ada satupun riwayat sahih yang menyebutkan keberadaannya secara pasti.
Namun, dalam buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al-’Areifi terdapat hadis yang menjelaskan Ya’juj dan Ma’juj turun dari tempat yang tinggi.
An-Nawwas ibn Sam’an RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah lalu mengirim Ya’juj dan Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Kelompok pertama dari mereka melintasi Danau Tiberias dan meminum seluruh airnya. Setelah itu, kelompok terakhir mereka juga melintasi danau itu seraya berkata “Dulu, pernah ada air di lembah ini.” (HR Muslim)
Keempat, Segitiga Bermuda
Segitiga bermuda atau bermuda triangle adalah wilayah di Samudra Atlantik seluas 1.5 juta mil persegi atau 4 juta km persegi yang membentuk garis segitiga antara Bermuda. Wilayah ini termasuk wilayah territorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, territorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Banyak misteri yang sampai saat ini terkait segitiga bermuda, mulai fenomena siapa saja yang melewati segitiga bermuda mereka tidak akan kembali. Atau ada pula yang menyatakan lenyapnya benda-benda tersebut karena ditelan atau dibawa oleh UFO (unindentified Flying Object) atau piring terbang. Sejumlah orang mengaitkan dajjal menjadi penyebab atas fenomena yang terjadi di segitiga bermuda.
Dalam buku Dajjal Muncul di Segitiga Bermuda oleh Muhammad Isa Daud, dijelaskan musnahnya benda-benda yang ada di segitiga bermuda disebabkan Dajjal.
Menurutnya, daerah segitiga bermuda terdapat sebuah pulau yang dikuasai oleh sekumpulan makhluk, yaitu setan yang bekerja sama dengan dajjal untuk menghancurkan umat manusia.
Dajjal bersama setan bekerja sama terus berusaha menyebarkan misinya, melalui orang-orang kepercayaannya, sesama penyembah setan di sekitar wilayah Segitiga Bermuda. Mereka mengajari dengan berbagai bujukan sehingga orang-orang terkesima dan takjub apa yang disuguhkannya.
Maka, pada hari kiamat nanti dari Segitiga Bermuda Dajjal akan muncul dan melakukan fitnah secara besar-besaran kepada seluruh umat manusia.
Muhammad Isa Daud menegaskan ia membuat kesimpulan tersebut bukan dari pendapatnya, melainkan dari sejumlah manuskrip kuno yang ia pelajari dari beberapa orang muslim yang tinggal di Palestina, Arab Saudi, Yaman, Swedia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan lain-lain.
Kelima, Aden di Yaman
Tanda lain yang terjadi sebelum hari Kiamat datang adalah api yang keluar dari kawah Aden, yang menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun.
Dikutip dari Ensiklopedia Kiamat oleh Dr Umar Sulaiman Al-Asygar, ada hadits terdahulu yang menyebutkan sepuluh tanda kiamat.
Dalam Kitab Shahih Muslim IV, h 2225, no, 2901 yang berbunyi Rasulullah bersabda:
“Akhir dari semua tanda itu adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat mereka dihimpun.”
Sedangkan dalam Kitab Shahih Al-Bukhari bab Keutamaan Orang Anshar VII h 272 dari Anas RA disebutkan:
Abdullah ibn Salam mengetahui kedatangan Rasulullah SAW ke Madinah (Hijrah). Ia pun menemui Nabi untuk menanyakan beberapa hal. Dia berkata, “Saya akan menanyakan tiga masalah: apa tanda pertama kiamat?” Rasulullah SAW menjab, “Tanda pertamanya adalah api yang menghimpunkan manusia dari timur ke barat.”
Sementara dalam buku Israfil AS dan Peristiwa Kiamat oleh Mansur Abdul Hakim menyebut Kiamat akan menimpa manusia, begitu tiupan Israfil yang membinasakan akan menimpa mereka. Ketika terjadinya hal itu, akan keluar api dari Yaman yang akan mengumpulkan manusia ke suatu tempat berkumpul (Mahsyar).
Saat ini kota Aden di Yaman berada di atas lereng gunung berapi yang besar yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dalam riwayat Al-Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda, “Api itu akan keluar dari dasar lereng Aden, mengerah manusia. Api itu akan diam ketika manusia tertidur, api itu berjalan ketika manusia berjalan.”
Laut di mana terletak kota Aden juga dinamakan Teluk ‘Aden atau Laut Hadramaut. Di sana terdapat lembah bernama Lembah Barhut, yang terletak di lereng kota Aden. Masyarakat sekitar menyebutnya Wadi an-Nar (Lembah Api).
(*)