MEDU.ONLINE.PALOPO – Muhammad Ifnu (11), dengan semangat berangkat menuju ke sekolahnya di SMPN 12 Palopo, Kelurahan Sumarambu, Kecamatan Telluwanua.
Senin 13 September 2021, merupakan hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Namun ada yang berbeda. Muhammad Ifnu ke sekolah dengan mengenakan celana SD. Padahal ia sudah duduk di bangku kelas VII SMP.
Itu karena ia belum memiliki seragam SMP lengkap seperti teman-temannya yang lain.
Dengan celana SD merah dipadu kemeja SMP dan dasi serta topi SMP bekas dari kakaknya, Ifnu dengan semangatnya mengikuti hari pertama belajar tatap muka.
Ifnu pun sempat menjadi bahan tertawaan teman-temannya di sekolah. Meski begitu ia tetap pede dengan celana SD-nya, karena dibenaknya ia hanya ingin belajar tatap muka.
Pemandangan itupun sempat diposting oleh salah satu gurunya di akun Facebook hingga mendapat respon dari berbagai netizen.
Ifnu merupakan anak dari keluarga sederhana. Kedua orangtuanya berprofesi sebagai petani.
Saat ditelusuri, ternyata memang siswa tersebut belum memiliki seragam sekolah.
Nurhayati (38) ibu dari Ifnu mengatakan anaknya di hari pertama sekolah tatap muka terpaksa menggunakan celana SD karena belum membelikan anaknya seragam.
“Iya karena belum punya seragam jadi terpaksa pakai celana SD-nya,” kata Nurhayati, Rabu (15/9/21) di kediamannya di Kelurahan Padang Lambe.
Di hari kedua PTM, Ifnu baru mengenakan seragam yang benar. Namun celana yang dikenakan bekas dari kakaknya yang ukurannya kebesaran dan sudah usang.
“Hari kedua saya kasih celana kakaknya. Tapi ukurannya kebesaran dan sudah usang. Saya minta dia sabar dulu pakai saja yang lama,” ucapnya.
Orang tua bercerita bahwa anak ketiganya tersebut begitu semangat bersekolah.
Bahkan ia harus menempuh jarak 3 kilometer dengan berjalan kaki menuju sekolah.
“Jadi dia kalau ke sekolah jalan kaki sama temannya,” tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 11 sekolah di kota Palopo telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Ada 8 sekolah dasar (SD) dan 3 sekolah menengah pertama (SMP). Seluruh sekolah ini berada di bagian pelosok Kota Palopo.
Sejumlah siswa mengaku senang dan sudah lama menanti pembelajaran tatap muka.
Namun pada pelaksanaannya, dilakukan terbatas. Dengan cara pembagian shift lewat hari yang telah ditentukan. (*)