MEDIA DUTA,BARRU Bekasi — Ada pemandangan berbeda dari kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat. Di sana, Prabowo sempat mengikuti dua kelas interaktif sebelum meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas.
Usai turun dari mobil dan menyapa siswa dan guru, Prabowo didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti langsung memasuki salah satu kelas. Di dalam kelas telah berkumpul belasan siswa yang tengah belajar ilmu pengetahuan alam.
“Selamat pagi, Pak!” kata para siswa menyapa Prabowo.
“Ini kelas berapa?” kata Prabowo. “Kelas 9, Pak!” jawab guru dan siswa.
Pembelajaran di kelas 9 SMPN 4 Kota Bekasi itu sepenuhnya menggunakan panel interaktif digital (IFP). Dinda, salah satu siswa, diminta guru untuk maju ke depan untuk menguji tingkat keasaman (pH) jeruk nipis.
Dinda lantas melakukan simulasi langsung di atas layar. Layar dia usap-usap hingga menemukan berapa tingkat keasaman jeruk nipis. “Jadi, pH-nya kurang dari 7, Bu,” kata Dinda setelah melakukan praktik kecil-kecilan di papan interaktif.
Dari kejauhan, Prabowo memperhatikan dan tampak takjub. Gurunya lantas meminta siswa lain untuk memberikan apresiasi kepada Dinda, yakni tepuk salut.
“Tepuk salut, sama Dinda, Salut!” kata sang guru yang diikuti tepukan tangan para siswa. Prabowo pun ikut bertepuk tangan untuk Dinda.
Tak cukup mengikuti pelajaran di satu kelas, Prabowo dan Mu’ti beranjak ke kelas lain. Masih di kelas 9, kali ini keduanya mendatangi kelas yang tengah membahas bentuk bulan.
Prabowo masih tampak serius. Kacamata lantas dikenakan saat melihat Della, salah satu siswa, diminta menjelaskan perubahan bentuk bulan. Ibarat laboratorium maya, Della dengan cekatan membuat simulasi mulai dari bulan sabit hingga bulan purnama atau berbentuk bulat penuh.
Senyum tipis Prabowo tak bisa disembunyikan kala Della selesai menuntaskan tugas dari sang guru. Prabowo lantas menyalami guru dan semua siswa.
Mu’ti mengatakan digitalisasi pembelajaran yang salah satunya dipraktikkan di SMPN 4 Kota Bekasi ini mampu meningkatkan kegiatan belajar siswa.
“Perubahannya signifikan, mereka belajar dengan gembira dan penuh semangat. Capaiannya terus meningkat. Ini bukti revolusi pendidikan,” kata Mu’ti.
Tahun ini pemerintah menyalurkan 288.865 perangkat digital pembelajaran ke satuan pendidikan dari berbagai jenjang. Pada 2026, Prabowo menargetkan bisa menyalurkan 1 juta perangkat pembelajaran lagi ke seluruh sekolah di Indonesia.
Perangkat digital pembelajaran itu terdiri atas papan interaktif digital atau interactive flat panel (IFP); laptop dan penyimpanan eksternal berisi konten pembelajaran; internet satelit; serta panel surya dan perangkat pendukung lainnya.
“Program ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan penguatan sumber daya manusia berbasis teknologi dan inovasi,” kata Mu’ti.(Hana)
Sumber :
– Badan Komunikasi Pemerintah RI
– Humas IKP Barru






