Muscab IV HIPMI Palopo Ricuh, Wakil Rakyat Ini Minta Polisi Tegas

MEDU-ONLINE, PALOPO | Suasana pemilihan calon ketua Hipmi Kota Palopo diwarnai keributan, Jumat malam, 1 April 2022 di Hotel Wisata Agro Palopo, membuat sejumlah aparat dari Polres Palopo ikut turun tangan.

Petugas menghentikan forum tersebut karena situasinya dinilai tidak kondusif.

Meski ada upaya negosiasi yang dilakukan oleh pihak panitia, namun aparat keamanan bersikukuh tidak akan memberi ijin pelaksanaan disebabkan waktunya yang telah kadaluarsa.

Anggota DPRD Palopo, Cendrana Martani Saputra lewat Medu Online meminta agar Muscab bagi Himpunan Pengusaha Muda di kota Palopo itu dihentikan saja, karena ia menilai jalannya sudah “tidak sehat” lagi.

“Perbedaan pendapat dalam Musda itu hal yang wajar, itu bagian dari demokrasi, tetapi jika sampai harus menggunakan kekerasan dan tidak bisa saling terbuka dan menghargai satu sama lain, ya lebih baik dihentikan saja,” ucap Cendrana yang juga ketua Fraksi Demokrat di DPRD Palopo dan pengurus harian HIPMI Palopo itu.

Untuk itu, CSM meminta Polisi agar bertindak tegas. Upaya-upaya yang mengarah pada perpecahan anak bangsa harus dihentikan.

“Saya minta Polres Palopo tegas. Sebab ini eksesnya berdampak buruk, tidak saja bagi Peserta Muscab tapi bagi citra kota Palopo secara keseluruhan, apa yang bisa dibanggakan dari proses yang kacau?,” pungkasnya.

Senada, Pengamat Masalah Sosial di Palopo, Mirwan Lanteng mengecam anarkisme saat Muscab HIPMI digelar malam tadi.

Ia bahkan meminta BPD HIPMI untuk turun tangan, dan mengambil alih kosongnya kepemimpinan HIPMI di kota Palopo.

“Supaya sama-sama enak, lebih baik BPD HIPMI yang ambil alih kendali, biar mereka cooling down dulu,” ujar Mirwan.

Ia melanjutkan,” Polres Palopo sebaiknya tidak memberi ijin acara ini dilanjutkan lagi, karena tidak ada jaminan para Peserta tidak akan membuat kisruh lagi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaksanaan Muscab HIPMI deadlock, di lokasi kegiatan di hotel Agro Wisata Palopo. Awalnya kegiatan ini berjalan baik, dan dimulai pukul 20.00 Wita dengan pembacaan tata tertib (Tatib).

Namun, dalam prosesnya forum berjalan sedikit memanas ketika sidang pemilihan calon dilakukan. Saling interupsi terjadi antar sesama peserta hingga menuai keributan. Bahkan terjadi lemparan kursi. (*)

Pos terkait