TANALILI — Gerbang Musrenbang Anak 2018 di Kabupaten Luwu Utara kembali dibuka.
Musrenbang Anak kali ini dibagi ke dalam empat zona.
Zona I di Kecamatan Tanalili, Bone-Bone, dan Sukamaju. Zona II Mappedeceng, Malangke dan Malangke Barat. Zona III Sabbang, Baebunta dan Masamba. Zona IV Rongkong, Seko dan Rampi.
Musrenbang Anak tahun ini mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Anak dalam Aspek Pembangunan dalam Rangka Mewujudkan Desa/Kelurahan Ramah Anak Menuju Kabupaten Layak Anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Luwu Utara, dr.Hj. Nurhusnah, hadir dalam kegiatan Musrenbang Anak di Tanalili, Senin (5/2), di Kantor Camat Tanalili. Peserta terdiri dari perwakilan SMAN 12 Luwu Utara, SMKN 4 Luwu Utara, SMPN 2 Tanalili, SMPN 1 Tanalili, SDN 207 Sumberdadi, dan SDN 203 Pembasean. Sekira 50 siswa hadir dalam kegiatan tersebut.
Kepala DP3A Nurhusnah dalam sambutannya mengatakan bahwa Musrenbang Anak yang dilaksanakan kurang lebih sepekan ini dimaksudkan dalam rangka mengakomodir usulan para anak melalui BAPPEDA untuk selanjutnya disampaikan kepada SKPD terkait pada Musrenbang Anak tingkat Kabupaten guna memenuhi hak terhadap anak.
“Pelaksanaan Musrenbang Anak ini adalah salah satu kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara guna memberikan ruang kreativitas kepada anak sekaligus wadah bagi anak untuk menyampaikan segala permasalahan anak, baik di rumah, di sekolah ataupun di lingkungan sekitar mereka,” ujar Nurhusnah.
Bukan itu saja, kata Nurhusnah, Musrenbang Anak juga memberikan ruang kepada anak untuk menyampaikan segala kebutuhan, harapan, impian dan cita-cita mereka dalam pembangunan yang berhubungan dengan anak dalam rangka mewujudkan desa/kelurahan ramah anak di Kabupaten Luwu Utara.
“2017 kemarin, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menetapkan Luwu Utara sebagai Kabupaten Layak Anak tingkat Pratama. Ini artinya bahwa Luwu Utara mendapatkan pengakuan secara sah dari pemerintah pusat karena berbagai faktor, di antaranya adalah keikutsertaan anak dalam Musrenbang, terbentuknya forum anak di tingkat Kecamatan dan Kabupaten,” terang mantan Kadis Kesehatan ini.
Sebelumnya Camat Tanalili, Milson M. Palimbunga, dalam sambutannya menyambut baik kegiatan Musrenbang Anak. Milson berharap, anak-anak yang menjadi peserta Musrenbang Anak dapat memberikan usulan-usulan yang bermanfaat guna menunjang kebutuhan anak, baik di rumah maupun di sekolah. “Saya berharap anak-anakku bisa berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan ini. Biar kita punya potensi tapi tidak punya bakat, ada kreativitas tapi tidak ada keinginan, maka sama saja tidak ada gunanya,” ujar Milson.
Musrenbang kali ini, DP3A melibatkan 16 duta Forum Anak Kabupaten untuk tampil memberikan motivasi kepada peserta. Khusus Musrenbang Tanalili, DP3A melibatkan 2 duta Forum Anak Kabupaten. Salah satunya, Ni Made Divya Sanita. Divya merupakan duta Forum Anak Nasional asal Luwu Utara yang berhasil menjadi juara 2 di Forum Anak tingkat Nasional di Pekanbaru, Riau, 2017. Musrenbang kali ini juga memilih Nur Hijerah sebagai Ketua Forum Anak Kecamatan Tanalili.(Lukman Hamarong)