MAKASSAR — Bakal Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid, ternyata ikut andil di balik penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu bahkan bolak-balik menghadap presiden demi memastikan suku bunga KUR menjadi lebih rendah. Perjuangan NH berbuah manis setelah pemerintah memastikan suku bunga KUR turun jadi 7 persen terhitung 2018.
Program KUR diketahui mulai dirintis sejak masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan terus berlanjut di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suku bunga KUR mulanya berkisar 24 persen, sebelum turun menjadi 18 persen. Tahun ini, suku bunga KUR berkisar 9 persen dan tahun depan kembali turun menjadi 7 persen.
“Saya dua kali menghadap ke presiden untuk mengusahakan suku bunga KUR menjadi lebih rendah. Alhamdullilah, kemarin sewaktu acara Harkopnas (Hari Koperasi Nasional) di Makassar, presiden sudah nyatakan suku bunga KUR turun menjadi 7 persen pada tahun depan,” ujar NH di Makassar, Jumat, 10 November.
Menurut NH, suku bunga KUR sebesar 7 persen tentunya akan sangat menolong masyarakat, khususnya petani, pedagang dan pengusaha kecil. Karena itu, khusus di Sulsel, pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu tengah merancang kredit khusus bagi wong cilik. Program itu dinamakannya kredit kesejahteraan masyarakat yang dipastikannya tanpa bunga dan tanpa agunan.
“Kalau saya jadi gubernur, tentu perjuangan untuk mensejahterakan masyarakat bisa lebih kencang lagi. Khusus di Sulsel, saya memang siapkan kredit kesejahteraan. Itu tanpa bunga dan tanpa agunan,” terang Ketua Harian DPP Golkar tersebut.
NH menegaskan kredit kesejahteraan masyarakat menyasar kalangan petani serta pengusaha kecil dan menengah. Kebijakan tersebut diyakini mampu mengakselerasi perekonomian daerah. Dengan begitu, pembangunan dan perekonomian di daerah dapat maju seiring pertumbuhan kota. Muaranya, kesenjangan ekonomi yang selama ini menjadi permasalahan di Sulsel bisa terselesaikan.
Menghadapi Pilgub Sulsel 2018, sederet program NH-Aziz memang menjadi primadona masyarakat. Mulai dari layanan kesehatan gratis berbasis KTP, pendidikan dan fasilitas sekolah gratis hingga kredit kesejahteraan masyarakat. Tidak ketinggalan Gerakan Membangun di Kampung yang telah menyebar ke seluruh pelosok daerah di Sulsel.(*)