NH Ingin Pusat Pendidikan dan Perekonomian Menyebar di Luar Makassar

MAKASSAR — Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), mengungkapkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dapat dimulai dengan menyebar pusat-pusat pendidikan dan perekonomian. Selama ini, semua itu berpusat di Kota Makassar yang membuat ibu-kota provinsi semakin sesak.

NH berpendapat bila kondisi tersebut terus dibiarkan Kota Makassar akan sampai pada titik jenuh dan tidak bisa lagi berkembang. Untuk itu, perlu adanya pemetaan disertai penyebaran pusat pendidikan dan perekonomian. Dengan begitu, masyarakat daerah tidak harus ke Kota Daeng untuk mendapatkan akses tersebut.

“Kalau tidak ada terobosan ide, feeling saya Makassar akan stuck dalam 25 tahun mendatang. Itu karena Makassar jadi pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat perekonomian, baik itu industri maupun jasa. Ruang gerak kita tidak bertambah tapi ruang kegiatan semakin besar,” kata NH, Selasa, 7 November.

NH menegaskan penyebaran pusat pendidikan dan perekonomian, bukan berarti memindahkan ibukota provinsi. Yang perlu dilakukan, sambung pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar ini yakni pembangunan pusat pendidikan dan perekonomian dengan kualitas memadai di sejumlah kabupaten/kota yang menjadi representasi wilayah di Sulsel.

“Contohnya kalau kita bangun kampus di Palopo yang kualitasnya bagus, minimal satu sampai dua level di bawah UNM dan Unhas, maka pemuda Palopo dan sekitarnya tidak perlu ke Makassar untuk kuliah. Begitu pula dengan pusat perekonomian harus dibangun merata agar kabupaten/kota bisa tumbuh bersama.”

Menurut NH, arus urbanisasi ke Kota Makassar bisa mengakibatkan ibukota provinsi Sulsel malah semakin semrawut. Pasalnya, Kota Makassar kian macet serta dipenuhi polusi dan sampah. “Tentunya kita semua tidak menginginkan itu. Kita menginginkan Makassar maupun Sulsel semakin maju dan sejahtera,” ucap Ketua Dekopin itu, di Makassar, Selasa (7/11).

Demi merealisasikan Sulsel makmur dan sejahtera, NH menegaskan solusi terbaik adalah mengimplementasikan program berbasis ekonomi kerakyatan. Bersama Aziz, NH mengaku telah menyusun program strategis yang bisa menjamin terwujudnya impian tersebut. “Ini bukan janji politik, tapi memang sudah diperhitungkan,” tegas dia.

Dalam berbagai kesempatan, NH-Aziz telah memperkenalkan sederet program yang menuai respons positif dari masyarakat. Di antaranya yakni layanan kesehatan gratis berbasis KTP, pendidikan dan fasilitas sekolah gratis, kredit kesejahteraan petani tanpa bunga dan Gerakan Membangun di Kampung.(rls/*)

Pos terkait