MEDU-ONLINE | OPINI — Apakah memang bencana banjir salah satu yang membuat Malangke menjadi daerah tertinggal dari daerah lainya, baik dari sisi perekonomian, pembangunan maupun pendidikan…??? jawabnya iya!.
Tentu kita lihat melalui sampelnya di lapangan seperti lahan pertanian, perikanan dan perkebunan, semua habis terendam banjir.
Hal inilah mengakibatkan terjadinya gagal panen, begitupun di bidang usaha kecil-kecilan masyarakat terhenti karena luapan banjir yang terjadi, padahal keduanya merupakan sumber perekonomian masyarakat.
Belum lagi aktifitas pendidikan sekolah dasar dan SMP berhenti, bagaimana mungkin generasi Malangke, adik adik kita ini mau menjadi orang cerdas jika penuntutan ilmunya dihalangi oleh bencana banjir, bagaimana mungkin Malangke dapat tertata rapi infrastruktur pembangunannya jika terus menerus banjir datang merusaknya?
Ada beberapa solusi yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk menghentikan banjir tersebut seperti kolam retensi, normalisasi sungai di beberapa titik dan Lanjutan Pembangunan Bendungan Sungai Rongkong. Ketiga hal ini harus direalisasikan.
Olehnya saya mengajak orang tua kita, tokoh adat, tokoh pemuda dan senior senior maupun adik adik SMP, SMA dan mahasiswa Malangke untuk mendukung percepatan solusi yang sudah ada, support dan dukungan masyarakat Malangke secara keseluruhan sangat membantu Pemda untuk menyelesaikan problem krusial ini.
Minimal membuat pataka atau tulisan di media, contohnya seperti, mendukung pembangunan bendungan Sungai Rongkong atau mendukung pemerintah daerah Luwu Utara secepatnya melanjutkan pembangunan bendungan Sungai Rongkong.
Bendungan Sungai Rongkong harus tahu bahwa masyarakat Malangke mempunyai sejarah mendalam di Tana Luwu dan silsilah keturunan kerajaan dan punya ke istimewaan kereligiusan agama sehingga tidak ada kata menolak dengan pendekatan sejarah oleh bendungan tersebut.
Publik juga sudah tahu bahwa masyarakat Malangke menjadi langganan banjir dari aliran Sungai Rongkong selama puluhan tahun hingga saat ini dan membuat mata pencaharian masyarakat hilang.
Oleh karenanya, masyarakat Malangke tidak bisa mendiamkan terus bencana ini, Sungai Rongkong harus ditata dan dikelola dengan baik agar tidak menjadi malapetaka besar bagi semua warga, kita tidak mau esok hari penduduk desa mengungsi dan meninggalkan desanya.
Setahu saya, ada 6-7 desa, ada sekitaran ribuan KK yang terdampak oleh bencana banjir di wilayah kecamatan Malbar.
Pengendalian yang tepat adalah solusi kita bersama, kita serahkan semuanya kepada pemerintah untuk pekerjaan pembangunan bendungan Sungai Rongkong.
Kita jangan menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan terus terjadinya bencana banjir.
Biarkan masyarakat Malangke merasakan kenyamanan dan hasil cocok tanam lahan perkebunan serta pertanian mereka, bencana banjir sudah memberi masyarakat Malangke penyakit dan kerugian jangan sampai membuatnya meninggalkan desanya
Sekali lagi, saya sebagai pemuda mahasiswa Unanda Palopo dengan ini berpesan kepada seluruh masyarakat Malangke bahwa duka Malangke adalah duka kita semua, masalah banjir adalah penyakit bagi kita semua, maka dari itu, kita harus bersatu untuk berbuat, mensuppor pemerintah untuk.melanjutkan pembangunan bendungan Sungai Rongkong. (*)
*) Penulis: Rival Renaldi, Mahasiswa Unanda, HMI Cabang Palopo Komisariat Unanda