Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.
Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
Ir Soekarno
MASA depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa ini.
Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa.
Didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan.
Baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global.
Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agent of change, moral force and sosial kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Pemuda merupakan suatu generasi penerus bangsa memang telah menjadi suatu pemahaman yang tidak baru lagi. Bahkan kemajuan suatu bangsa juga sering dikaitkan dengan bagaimana peran pemuda didalamnya, seperti bagaimana produktifitas pemuda demi kemajuaan dan eksistensi bangsanya. Tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia, generasi muda juga menjadi suatu tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.
Dilihat dari beberapa peristiwa sejarah yang penting untuk dikenang tersebut, memang dapat disimpulkan bahwa peran pemuda dalam mencapai suatu kemerdekaan Indonesia menjadi suatu titik awal dari peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
Hal ini juga membuktikan bahwa pemuda menjadi suatu tonggak bagi bangsa dalam masa pembangunan nasional sebagai Penerus bangsa dan negara.
*) Penulis: Ashar, Mahasiswa Fisip Unanda Semester IV, berdomisili di Lawewe, Kab Luwu Utara
(***)