JAKARTA — Teliti betul mata kaum Hawa. Pratu Daniel Darryan yang tak sengaja tertangkap kamera saat Presiden Joko Widodo melambaikan tangan dari dalam mobilnya di acara pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution, langsung menjadi perbincangan.
Foto Daniel yang berbeskap pun tersebar viral. Ia disebut sebagai ‘paspampres ganteng.
Netizen yang penasaran langsung menggali kehidupan pribadi anggota Grup A Pasukan Pengamanan Presiden itu. Meski diketahui ia sudah punya pacar, ia tetap jadi idola. Nasibnya sama seperti Saeful Bahri yang pernah disebut polteng—polisi ganteng—atau Yudi Ramdhan di petugas KRL yang tiga tahun lalu juga terkenal karena ketampanannya.
Daniel sudah merasakan dampak dari ketenarannya sebagai paspampres ganteng. Akun Instagram yang tadinya dikunci, harus ia buka karena dorongan netizen yang mengiriminya pesan.
Ia juga jadi sering diajak foto bersama alias wefie oleh ibu-ibu, bahkan saat bertugas.
“Iya itu ada saja [yang minta selfie], tapi saya lagi dinas. Kalau dinas ya enggak bisa. Saya bilang, ‘Mohon maaf Bu kami lagi dinas, enggak bisa selfie,’” tutur pemuda kelahiran 13 Desember 1991, tulis CNNIndonesia.com di Jakarta, Sabtu (11/11).
Daniel menuturkan, seperti pernyataan Komandan Detasemen 1 Paspampres Grup A Letkol Faisol yang diwawancara media sebelumnya, sebenarnya ada banyak paspampres yang berparas tampan.
Bagi Grup A yang melekat langsung melindungi Presiden dan Ibu Negara, wajar wajahnya menarik. “Masa mengawal presiden [penampilannya] asal-asalan?” katanya.
Namun, Daniel tak mau mengonfirmasi apakah ia termasuk 50 besar orang berparas menarik di antara sekitar 500 anggota Grup A Paspampres. Biar orang yang menilai, ia mengelak.
Daniel tak langsung masuk grup itu saat pertama bergabung dengan paspampres pada 2012. Ia sempat bertugas di Batalyon Pengawal Protokol Kenegaraan. Setahun setelah bergabung, Daniel lalu tes masuk Grup A. Ia ternyata lolos. Tugasnya kini pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden beserta keluarganya. Seperti secret service di Gedung Putih.
Pekerjaan itu, diakui Daniel, membuatnya jauh dari kekasih yang telah menjadi pendampingnya selama tiga tahun terakhir. Tanpa menyebut identitasnya, Daniel menuturkan perempuan itu kini ada di Majalaya. Tak heran ia pun jadi jarang bertemu.
Namun, Daniel merasa itu bukan masalah. Pekerjaann adalah nomor satu baginya saat ini.
“Enggak masalah jarang ketemu. Saya sudah taken jadi prajurit, siap berbakti kepada NKRI. Nomor satu negara,” tutur Daniel dalam bincang santai di Mako Paspampres, Sabtu pagi itu.
Menjadi paspampres bukan tidak melelahkan. Sering ia ikut Jokowi blusukan menyapa warga. Ia juga harus siaga kapan saja. Tapi jika dirinya semangat, lelah itu pun terlupakan.
Di luar tugas negara itu, Daniel sebenarnya punya impian lain yang terpendam. Ia ingin melanjutkan pendidikannya di bidang hukum. Pria berukuran kaki 46 itu sudah bertanya ke sana kemari, tentara seperti dirinya sebenarnya mungkin dikerjakan sambil sekolah.
Sudah banyak temannya yang bekerja sembali mengenyam pendidikan tinggi.
“Saya tertarik, tapi waktunya susah. Insyaallah nanti,” kata Daniel penuh harap.
(*)