Lagi-lagi Permasalahan yang Justru serius, namun terkesan dibuat Klasik, kembali menguap kepermukaan.
Ungkapan tersebut sepertinya cocok disandingkan dengan Kondisi Daerah Kota Pekanbaru. Sebuah Daerah yang terkenal dengan istilah “Madani”. Terlebih ketika Firdaus-Ayat selaku Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Percaya diri menjadikan Tag Line Madani sebagai Visi Misi Pemerintahan Kota Pekanbaru.
Kondisi tersebut kembali ditelusuri oleh Tim MediaDutaOnline.com, bahwa ternyata dilapangan Penyakit tersebut kembali Menguap ke Permukaan. Praktek Prostitusi berkedok Panti Pijat Sehat, Layanan SPA, Luluran dan Salon, akhir-akhir ini semakin menjamur di Ibukota Provinsi Riau ini. Ibarat Pepatah, Lain Lubuk Lain Ikannya, Lain Teori Lain Pula Prakteknya. Alhasil, yang selama ini kita dengar disetiap Kata Sambutan dari Para Pejabat. Baik itu di Pemerintahan Provinsi Riau, maupun Pemerintahan di 12 Kabupaten Kota se-Riau sangat bertentangan dengan Kondisi dilapangan (Paradox-red).
Pada kesempatan itu, Tim MediaDuta Online.com Lebih fokus terhadap Kondisi dan Situasi Daerah Pekanbaru, Kota yang dari dulu dikenal dengan istilah Bertuah-bersih, tertib, usaha bersama, aman dan harmonis, hingga Tag Line barunya yakni Kota Metropolitan yang Madani.
Perlu kita sadari, bahwa sudah saatnya Dramaturgi ini segera ditiadakan. Jangan lagi bersandiwara. Katakan baik kalau itu baik, Tertibkan apabila telah melanggar aturan. Kota Pekanbaru dari dulu hingga saat ini sebenarnya terkenal dengan kehidupan berbudaya Melayu yang Agamis. Namun berulang kali tercoreng dengan kehadiran tempat-tempat Maksiat berkedok Usaha Nirlaba.
Dari Penelusuran Wartawan MediaDutaOnline.com, Selain di jalan-jalan utama (Protokol) Kota Pekanbaru, yakni seperti Jalan Kuantan, Jendral Sudirman, Teuku Umar, Jalan Riau, Sultan Syarif Kasim dan Jalan SM Amin, Data yang dihimpun paling banyak Kondisi tersebut adalah Tempat Prostitusi yang berkedok Jasa Pijat Kebugaran atau dikenal Layanan SPA hingga Luluran serta juga Layanan yang berkedok Karoeke Keluarga. Selain dari Lokasi tersebut, di sejumlah Kawasan di Kota Pekanbaru masih sangat mudah untuk ditemukan, yakni seperti di Jalan Riau, Jalan Arjuna, hingga di Jalan Tuanku Tambusai (Jalan Nangka).
Sehubungan dengan Lokasi-Lokasi tersebut, kali ini Tim MediaDutaOnline.com Lebih fokus dengan Keberadaan Tempat-Tempat Prostitusi yang berkedok Panti Pijat maupun Karoeke Keluarga. Yakni yang berada di Jalan Tuanku Tambusai atau dulunya terkenal dengan sebutan Jalan Nangka Pekanbaru. Ada tempat Prostitusi esek-esek berkedok SPA bernama Diamond dan Glamour SPA. Lokasi yang tepatnya ditengah-tengah atau menyatu dan sejajar dengan tempat maupun kantor usaha lainnya. Diketahui, bahwa Lokasi tersebut terletak di kawasan Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru. Sudah Lama diduga menawarkan Layanan atau Jasa plus-plus. Benar saja, dari kedua tempat berlantai 3 (Tiga) ini, terdapat sejumlah wanita cantik dan seksi yang disebut Therapist. Sungguh, tidak bisa dipungkiri, bahwa Situasi didalam Tempat Usaha tersebut sangat Berpotensi untuk terjadinya Prostitusi. Ini sudah tidak menjadi rasia umum lagi,” ungkap Tim MediaDutaOnline.com
Guna memastikan sekaligus mengetahui apakah benar ada Praktik Prostitusi berkedok Panti Pijat Sehat, Layanan SPA, Luluran dan Salon yang memang faktanya semakin menjamur di kota-kota besar, tak terkecuali di Kota Pekanbaru.
Kota yang dikenal dengan Negeri Melayu nan Agamis, bersih, tertib, usaha bersama, aman dan harmonis dan Madani ini sudah tercoreng dengan terdapatnya tempat-tempat maksiat terselubung seperti itu.
Sebagai Upaya untuk Memastikan bahwa Kondisi tersebut benar adanya, sekaligus agar Tim MediaDutaOnline.com benar-benar terjun langsung guna mengetahui apakah benar ada Praktik Prostitusi di dua tempat tersebut. Kali ini Wartawan MediaDutaOnline.com Mencoba berpura-pura sebagai tamu atau konsumen di Glamour SPA.
Saat masuk ke tempat tersebut, tamu atau konsumen harus mengambil kartu pengunjung terlebih dahulu atau nomor dari karyawan yang juga kasir dibagian depan, dekat pintu masuk Lokasi yang dimaksud. Setelah menerima dan mendapatkan nomor tersebut, tahap selanjutnya tamu langsung diantar masuk ke dalam ruangan dengan diiringi atau didampingi pihak Sekurity/Satpam. Setibanya di dalam, tamu disuruh atau diarah ke Meja Penerima Tamu.
“Selamat malam pak, mau SPA pak ?” Ini nomornya,” ujar salah satu karyawati, yang menolak menyebutkan namanya.
Ditempat tersebut, sang tamu harus memilih apa yang diinginkan seperti daftar layanan dan juga Therapisnya dan saat itulah, Sejumlah Foto-Foto Wanita Cantik sekitar umur 16 tahun sampai 18 tahun, Ditawarkan kepada sang tamu. “Malam pak, mau SPA atau apa ? Ini daftarnya (Brosur) kalau mau SPA,” kata Penerima Tamu.
Usai memilih Layanan dan juga Therapisnya yang masih di lantai satu, tamu harus menunggu terlebih dahulu di ruang tunggu yang telah disediakan, sebelum sang Therapis siap dan datang. “Tunggu sebentar ya pak, Therapisnya siap-siap dulu. Sebentar lagi turun kok,” ujar Pengantar Tamu.
Berselang Sekitar 5-10 menit, akhirnya tamu disuruh petugas untuk naik ke Lantai dua yaitu tempat atau kamar untuk di Pijat. Setibanya dilantai dua, si Therapis sudah menunggu, “Silahkan pak sudah siap pak,” tuturnya.
Ternyata setelah didalam kamar, Wartawan MediaDutaOnline.com yang masih Menyamar sebagai tamu, Langsung disuruh membuka Pakaiannya tanpa sehelai benangpun, “Maaf pak buka semuanya ya (Celana dan baju), dan Terlentang,” kata si Therapis tersebut. Padahal Wartawan MediaDutaOnline.com tersebut sudah terlebih dahulu membuka Bajunya dan tetap menggunakan Boxer (Celana Pendek), tetapi justru kondisi yang aneh dialami, dengan ajakan untuk Membuka seluruh Pakaian, tanpa sehelai benang apapun.
Dari investigasi yang telah dilakukan, bahwa Wanita yang enggan menyebut nama aslinya tersebut, mengaku telah bekerja sebagai Therapis sudah cukup lama, “Kalau di sini (Kota Pekanbaru-red), Saya baru beberapa bulan. Sebelumnya Saya Therapis di Kota Medan, Sumatera Utara dan sudah lama bekerja di cabang yang sama (Glamour-red),” sebutnya saat berbincang-bincang sambil melakukan Pemijatan.
Saat ditanya apakah ada Layanan Khusus lainnya selain dipijat, sang Therapis mengaku tidak ada, “Cuma Pijat aja bang, terakhir Pijat Vital (Onani/Dikocokin-red),” ujar Therapis tersebut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa beberapa waktu yang lalu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, melakukan Penertiban disejumlah tempat Hiburan Malam dan Tempat Prostitusi atau esek-esek seperti SPA, Karaoke dan lain-lainnya di Praktek Prostitusi di dua tempat tersebut. Kali ini Wartawan MediaDutaOnline.com Mencoba untuk berpura-pura sebagai Tamu atau Konsumen di Glamour SPA. Saat masuk ke tempat tersebut, Tamu atau Konsumen harus mengambil Kartu Pengunjung terlebih dahulu atau nomor dari Karyawan yang juga Kasir dibagian depan, dekat pintu masuk Lokasi tersebut. Apapun ceritanya, berdasarkan Penelusuran Langsung yang dilakukan oleh Tim MediaDutaOnline.com, Usaha-Usaha seperti itu Layak untuk di Tertibkan. Dari sudut apapun sudah jelas sudah melanggar aturan. Baik itu dari sisi Hukum, Moral maupun Agama apapun. Semoga dari Pengalaman dan Investigasi ini, Aparat Kepolisian dan Pihak manapun, Untuk Segera Menindaklanjutinya. Bila perlu kami Harapkan kepada Pemerintah Daerah, dalam hal ini Bapak Walikota Pekanbaru, agar Segera Mencabut izin Operasional Usaha-Usaha Munafik seperti itu. Karena memang, sudah jelas mereka punya Otoritas untuk Menerbitkan maupun Mencabut Izin Operasional segala macam usaha, termasuk Usaha “Haram” seperti Kondisi tersebut. Ingat ! yang namanya tempat-tempat hiburan, erat dengan yang namanya Mudarat. Kondisi tersebut sudah seperti “Penyakit Turunan” yang artinya cenderung sudah Lengkap, baik itu Minum-Minuman Keras, Mabuk-Mabukan, Perzinahan hingga Penggunaan atau bahkan Peredaran Narkoba dan Obat-obat Terlarang.
“Jangan Ada Dusta Diantara Kita” akhir Tim MediaDutaOnline.com
Laporan : Larshen Yunus/ Kepala Perwakilan Provinsi Riau